Panama Tolak Bahas Kepimilikan Terusan dengan AS!

Jakarta, IDN Times - Presiden Panama Jose Raul Mulino, pada Kamis (30/1/2025), menyatakan bahwa negaranya tidak akan membahas kendali atas Terusan Panama dengan Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini disampaikan menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio ke Panama dalam waktu dekat.
Selain itu, Mulino membantah tuduhan Presiden AS Donald Trump yang menyebut bahwa kanal tersebut dioperasikan oleh China. Ia menegaskan bahwa Terusan Panama sepenuhnya berada di bawah kendali negaranya.
1. Mulino tegaskan terusan tetap milik Panama
Mulino mengatakan bahwa kedaulatan Panama atas kanal tidak dapat diganggu gugat.
“Saya tidak bisa menegosiasikan, apalagi membuka pembicaraan soal kanal. Itu sudah final. Kanal ini milik Panama,” katanya, dikutip NDTV.
Rubio dijadwalkan mengunjungi Panama dalam lawatan pertamanya ke Amerika Tengah sejak menjabat sebagai Menteri Luar Negeri. Selain Panama, ia juga akan mengunjungi beberapa negara lain di kawasan tersebut.
Terusan Panama, yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik, dulunya dikelola AS sejak selesai dibangun pada 1914. Namun, berdasarkan perjanjian 1977, AS menyerahkan kendali penuh kepada Panama pada 1999.
2. Trump tuduh Panama kenakan biaya tinggi
Trump menuduh Panama mengenakan biaya tinggi terhadap kapal-kapal AS dan mengizinkan keberadaan militer China di sekitar kanal. Namun, ia tidak memberikan bukti atas klaim tersebut.
Saat ditanya apakah ia akan mempertimbangkan penggunaan kekuatan militer untuk mengambil alih terusan, Trump menolak menjawab secara tegas.
“Saya tidak akan berkomitmen soal itu,” katanya.
Dalam pidato pelantikannya, Trump juga menyinggung masalah ini.
“Kapal-kapal AS dikenakan biaya yang tidak adil, termasuk kapal Angkatan Laut AS. Selain itu, China yang sekarang mengoperasikan Terusan Panama. Kami memberikannya kepada Panama, bukan China, dan kami akan mengambilnya kembali,” ujarnya, dilansir Al Jazeera.
3. Panama bantah tuduhan Trump
Menanggapi pernyataan Trump, Mulino menyatakan tidak ada kehadiran militer asing di Terusan Panama.
“Panama tidak menerima informasi apa pun dari AS mengenai dugaan keberadaan militer negara lain di kanal,” katanya.
Menurut Otoritas Terusan Panama, badan yang mengelola jalur tersebut, kanal menghasilkan hampir 5 miliar dolar AS (sekitar Rp81,3 triliun) dalam pendapatan tahun lalu.
Selain itu, Mulino menekankan bahwa Panama ingin membahas isu lain yang lebih mendesak dengan Rubio, seperti migrasi dan perdagangan narkoba. Panama merupakan jalur utama bagi migran dari Amerika Selatan yang berusaha mencapai perbatasan AS.
Di sisi lain, Mulino menegaskan bahwa meskipun ada perbedaan pendapat dengan AS, hubungan Panama dengan negara tersebut tetap kuat.
“Hubungan dengan AS itu istimewa, bukan dengan China,” tambahnya.
Ia menyebutkan bahwa meskipun ada pasang surut dalam hubungan kedua negara, keduanya selalu menemukan cara untuk bekerja sama menghadapi tantangan bersama.