Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PBB Kecam Israel yang Tutup Kantor Al Jazeera

Kantor berita Al Jazeera. (dok. @AJEnglish)

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, mengutuk keputusan Israel untuk menutup kantor media Al Jazeera di Tel Aviv dan di seluruh Israel. Penutupan tersebut, dianggap PBB sebagai upaya pembungkaman terhadap pers.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk menutup operasi Al Jazeera di seluruh Israel. Sebelumnya, parlemen Israel telah mengesahkan Undang-Undang (UU) yang mengizinkan penutupan sementara lembaga penyiaran asing yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional selama konflik di Gaza.

"Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, kami menentang keras keputusan apa pun yang membatasi kebebasan pers. Pers bebas, memberikan layanan yang sangat berharga untuk memastikan masyarakat mendapat informasi dan bisa terlibat," kata Dujarric, dikutip CNN International, Senin (6/5/2024).

1. Ramai asosiasi pers dan HAM kutuk Israel

Terkait keputusan ini, Asosiasi Pers Asing di Israel bahkan menggambarkan keputusan Netanyahu adalah hari kelam bagi demokrasi. Tindakan Israel juga menimbulkan kekhawatiran bagi semua pendukung kebebasan pers. Sementara, Human Rights Watch juga mengutuk keputusan tersebut sebagai serangan terhadap kebebasan pers.

"Daripada harus membungkam pers yang memberitakan kekejaman mereka di Gaza, lebih baik segera menghentikan kekerasan dan serangan," kata Direktur HRW untuk Israel dan Palestina, Omar Shakir.

2. Israel tindas kebebasan pers

Al Jazeera juga menyebut Israel telah melanggar kebebasan pers. Israel sengaja menutup Al Jazeera yang selama ini vokal terhadap genosida mereka di Gaza. Al Jazeera juga menolak keras tuduhan otoritas Israel yang menyebutnya telah melanggar standar profesional media.

"Mereka sengaja menutup Al Jazeera untuk menyembunyikan tindakannya di Jalur Gaza yang bertentangan dengan hukum internasional dan kemanusiaan. Penargetkan langsung dan pembunuhan jurnalis oleh tentara Israel, penangkapan, intimidasi, dan ancaman, tidak akan menghalangi komitmen Al Jazeera untuk terus meliput kondisi Gaza," tulis pernyataan itu.

3. Israel sita semua peralatan Al Jazeera

Sementara itu, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, menegaskan perintah penutupan media Al Jazeera segera berlaku.

"Peralatan penyiaran Al Jazeera akan disita Israel, termasuk peralatan pengeditan, kamera, mikrofon, server dan laptop serta peralatan transmisi nirkabel dan beberapa telepon seluler," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us