Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerkosaan Meningkat, Presiden Sierra Leone Umumkan Darurat Nasional

twitter.com/awakenewsroom

Freetown, IDN Times - Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio, umumkan darurat nasional atas kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual yang telah meningkat 2 kali lipat. Ungkapan tersebut datang dari desakan dan tekanan publik setempat yang merasa gerah dalam kasus ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Lebih dari 8.500 kasus pemerkosaan terjadi di Sierra Leone

twitter.com/AJENews

Dilansir dari BBC, Sierra Leone telah mengumumkan keadaan darurat nasional atas pemerkosaan dan kekerasan seksual setelah kasus ini berjumlah 2 kali lipat selama setahun terakhir. Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio, mengumumkan keadaan tersebut pada hari Kamis, 7 Februari 2019, di tengah banyaknya protes dari publik atas masalah ini yang dipicu oleh serangkaian besar-besaran.

Ia juga mengatakan serangan terhadap anak di bawah umur, yang merupakan sepertiga dari semua kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual, akan dihukum dengan seumur hidup. Para aktivis mengatakan banyak serangan-serangan tersebut tidak dihukum berdasarkan undang-undang saat ini.

Dalam setahun terakhir, sebanyak lebih dari 8.500 kasus tercatat pada tahun 2018, di mana kenaikannya mencapai hampir 4.000 kasus dari tahun sebelumnya, di negara berpenduduk 7,5 juta orang. Sampai saat ini, belum diketahui faktor-faktor di balik lonjakan tersebut.

2. Presiden juga mendengar kesaksian langsung dari orang-orang yang selamat dari penyakit ebola

twitter.com/AfricaRednews

Presiden Sierra Leone menyatakan keadaan darurat nasional di State House di Freetown, ibukota Sierra Leone setelah mendengar kesaksian dari orang yang selamat dari penyakit ebola yang telah berulang kali diperkosa.

"Dengan efek langsung, kekerasan seksual anak di bawah umur dapat dihukum dengan hukuman penjara seumur hidup," ungkap pernyataan dari Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio, seperti yang dikutip dari BBC

Ia juga mengumumkan pembentukan divisi kepolisian khusus untuk menyelidiki laporan-laporan tentang kekerasan seksual, serta pengadilan khusus hakim yang mempercepat semua kasus.

Keadaan darurat nasional ini dinilai berarti sumber daya negara lebih siap dialihkan untuk mengatasi kekerasan seksual. Tak hanya itu, langkah itu memungkinkan Presiden Sierra Leone untuk melewati parlemen, yang biasanya akan diminta untuk menyetujui perubahan undang-undang.

3. Bulan Desember 2018 lalu, ibu negara Sierra Leone juga memimpin demonstrasi mengenai masalah ini

twitter.com/UNICEFGhana

Aktivis yang juga ibu negara, Fatima Bio, mengatakan angka yang diperoleh dalam tahun 2018 ini sebenarnya jauh lebih tinggi, namun hanya saja karena kebanyakan kasus tidak pernah dilaporkan. Kekerasan seksual secara umum dipandang sebagai masalah yang tabu di Sierra Leone.

Hanya 12 tahun yang lalu, pihak parlemen mengesahkan Undang-Undang Kesetaraan Gender pertama dalam 46 tahun kemerdekaan, setelah mendapatkan upaya dari kelompok-kelompok Hak Asasi Perempuan.

Pada bulan Desember 2018 lalu, ibu negara Sieraa Leone memimpin gerakan demonstrasi di Freetown untuk meningkatkan kesadaran mengenai masalah ini dan sejak saat itu juga meluncurkan kampanye "Hands Off Our Girls" tentang kekerasan terhadap anak perempuan di Afrika Barat.

Kepala Rainbo Initiative, Dr. Olabisi Claudius Cole, menyediakan layanan medis dan psikososial gratis bagi para korban kekerasan seksual dan menyebut keadaan tersebut sebagai tonggak penting dalam menangani berbagai kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual yang terjadi di sana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us