Pertama Kali! Fosil Dinosaurus Ditemukan di Hong Kong

Jakarta, IDN Times - Fosil dinosaurus ditemukan di Hong Kong untuk pertama kalinya di sebuah terpencil dan tak berpenghuni. Fosil tersebut ditemukan pada sebuah batu di Pulau Port di Geopark Global UNESCO.
Para peneliti mengonfirmasi bahwa fosil tulang berasal dari periode Cretaceous, puluhan hingga ratusan juta tahun lalu setelah periode Jurassic.
Penemuan ini akan menjadi peluang besar bagi Hong Kong untuk penelitian paleoekologi dan sudah dipamerkan di Heritage Discovery Centre Hong Kong pada Jumat (25/10/2024).
1. Fosil dinosaurus pertama yang ditemukan di Hong kong
Fosil yang ditemukan di Pulau Port merupakan fosil dinosaurus pertama yang ditemukan di Hong Kong, karena fosil yang ditemukan di Hong Kong sejauh ini merupakan fosil tanaman dan ikan yang hidup di era dinosaurus, di antaranya fosil ostracoda dan ammonit yang hidup di periode awal Jurassic dan Devonian.
Dilansir SCMP, fosil tersebut berasal dari era Cretaceous, sekitar 145 juta hingga 66 juta tahun lalu, dan diyakini berkaitan dengan jenis dinosaurus besar, termasuk sauropoda dan ornithischia, meskipun perlu penelitian lebih lanjut untuk memperjelas jenis dinosaurus dari fosil tersebut.
"Para ahli berspekulasi bahwa dinosaurus itu mungkin terkubur di bawah pasir dan kerikil setelah mati, lalu tersapu ke permukaan oleh banjir besar dan kemudian terkubur kembali di lokasi penemuan," kata juru bicara biro tersebut.
“Karena penyebaran tulang dinosaurus yang tersebar dan pelapukan yang terfragmentasi, kemungkinan dinosaurus tersebut mati dan terkubur di tempat yang sama setelah mati relatif rendah," tambah dia.
2. Peluang besar bagi Hong Kong
Ahli paleontologi menyatakan, penemuan ini merupakan hal besar bagi Hong Kong, kota dengan memiliki sejarah geologi yang kompleks dan pola cuaca yang selalu berubah.
Kegembiraan atas penemuan ini diungkapkan oleh Michael Pittman, asisten profesor di Universitas China Hong Kong. Hal ini telah lama diharapkan oleh para peneliti.
Menurutnya, sulit untuk menemukan tulang dinosaurus secara umum karena harus menemukan batu yang tepat dengan usia dan lingkungan yang tepat. Pittman juga berharap para peneliti dapat menemukan lebih banyak lagi, dan fosil yang ditemukan akan menjadi kerangka yang lebih besar.
Sejauh ini, China, Amerika Serikat, Kanada, dan Argentina telah menjadi penyumbang terbesar paleontologi dinosaurus di dunia. Dengan penemuan ini, ada harapan bagi Hong Kong untuk menyumbang fosil dinosaurus untuk diteliti dan membandingkan fosil tersebut dengan fosil lainnya.
"Kini kami dapat mengatakan bahwa di Hong Kong, selain memiliki rekam jejak yang kuat dalam penelitian dinosaurus, kami benar-benar dapat menyumbangkan fosil. Ini berita yang fantastis," kata Pittman, dilansir NBC News.
3. Para peneliti terus menggali dan mempelajari fosil di Pulau Port
Dilansir AP News, pameran sementara atau lokakarya direncanakan akan dibuka oleh pemerintah pada akhir 2024 bagi masyarakat untuk mengamati pekerjaan para ahli pada fosil dinosaurus tersebut. Selain itu, pemerintah juga akan menyusun rencana jangka panjang.
Saat ini, seluruh Pulau Port telah ditutup oleh pihak berwenang dan hanya pihak yang diizinkan yang dapat masuk, guna memudahkan penyelidikan, penggalian, dan penelitian di pulau tersebut.
Sementara itu, kerja sama juga akan dijalin dengan berbagai universitas di Hong Kong dan tempat lainnya untuk mendukung penelitian ini.