Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pertama Sejak 1994, Thailand Laporkan 1 Kematian Akibat Antraks 

Bendera Thailand. (pixabay.com/confused_me)
Bendera Thailand. (pixabay.com/confused_me)

Jakarta, IDN Times - Thailand melaporkan kematian pertama terkait antraks dalam lebih dari 30 tahun terakhir. Seorang pria berusia 53 tahun di provinsi Mukdahan, dekat perbatasan dengan Laos, meninggal dunia pada 30 April 2025 setelah terjangkit penyakit tersebut. 

"Kasus kedua dikonfirmasi di provinsi yang sama dan tiga kasus dugaan tambahan sedang diselidiki," kata pejabat Thailand pada 1 Mei 2025, dikutip dari The Straits Times pada Jumat (2/5/2025).

1. Ada 638 orang berpotensi terpapar antraks

Bangkok Post melaporkan, pasien yang meninggal menunjukkan gejala termasuk lesi kulit di tangan mereka, serta ruam. Para korban dalam keadaan sehat sebelum terinfeksi dan belum menunjukkan gejala yang parah.

Pihak berwenang telah mengidentifikasi setidaknya 638 orang yang berpotensi terpapar, setelah mengonsumsi daging mentah. Di antara mereka, 36 orang terlibat dalam penyembelihan ternak. Sementara, sisanya mengonsumsi daging sapi mentah atau setengah matang.

"Semuanya menerima antibiotik sebagai bagian dari tindakan pencegahan. Semua individu yang mungkin telah melakukan kontak dengan daging yang terinfeksi sedang dipantau," kata Kementerian Kesehatan.

2. Thailand akan vaksinasi 1.222 ekor sapi

Ilustrasi peternakan sapi (pexels.com/Vinicius Pontes)
Ilustrasi peternakan sapi (pexels.com/Vinicius Pontes)

Otoritas peternakan mengatakan bahwa pihaknya mengawasi upaya penanggulangan di daerah yang terkena dampak. Ini termasuk di zona karantina sejauh 5 km dari tempat kasus antraks pertama kali merebak.

"Ada rencana untuk memvaksinasi 1.222 sapi, meskipun tidak ada hewan yang menunjukkan tanda-tanda penyakit atau kematian yang tidak dapat dijelaskan," ujar otoritas tersebut.

Pihak berwenang Thailand terus melakukan investigasi terhadap sumber infeksi dan akan terus meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan.

3. Peningkatan infeksi antraks di negara-negara sekitar Thailand

Antraks adalah penyakit langka yang jarang terjadi, namun serius. Ini disebabkan oleh bakteri yang sering ditularkan melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau konsumsi daging yang terkontaminasi. Penyakit ini menyebar dari hewan yang terinfeksi ke manusia, dan tidak menyebar dari manusia ke manusia.

Laporan kematian yang baru-baru ini terjadi merupakan kematian pertama akibat antraks di Thailand sejak 1994. Saat itu, tiga kasus kematian dilaporkan, menyusul peningkatan infeksi regional.

Laporan kematian pada pekan ini menyusul peningkatan infeksi antraks di negara-negara tetangga, dengan Laos mencatat 129 kasus, termasuk satu kematian pada tahun lalu. Pada Mei 2023, Vietnam mengonfirmasi 13 kasus penyakit tersebut.

Terakhir kali Thailand melaporkan kasus antraks pada manusia adalah pada 2017. Saat itu, dua orang terinfeksi, namun tidak ada laporan kematian. Pada 2000, tercatat 15 kasus, juga tanpa kematian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us