Perusahaan Minyak Israel di Haifa Tutup Imbas Serangan Iran

- Operasi penyulingan masih berlanjut Bazan mengonfirmasi bahwa kendati jaringan pipa hancur, aktivitas penyulingan masih terus berlanjut.
- Serangan Iran hantam pelabuhan Haifa Wilayah Pelabuhan Haifa menjadi salah satu target utama bagi Iran sejak meletusnya konflik.
- Serangan kedua pihak terus berlanjut Ketegangan regional meningkat sejak Jumat, ketika Israel melancarkan serangan udara terkoordinasi terhadap beberapa lokasi di Iran.
Jakarta, IDN Times – Operasi kilang minyak milik Bazan Group di Teluk Haifa, Israel, terpaksa dihentikan karena serangan intensif Iran pada Senin (16/6/2025) malam. Serangan tersebut menyebabkkan kerusakan signifikan pada infrastruktur listrik dan jaringan pipa.
"Akibat kerusakan pada fasilitas tersebut, pembangkit listrik mengalami kerusakan yang signifikan, dan karenanya semua fasilitas kilang dan anak perusahaan ditutup," kata Bazan Group dalam sebuah pernyataan kepada Bursa Efek Tel Aviv, dilansir dari Anadolu Agency.
Bazan merupakan perusahaan penyulingan minyak dan petrokimia yang mengoperasikan kilang minyak terbesar di negara itu. Saat ini, perusahaan itu bekerja sama dengan Israel Electric Corporation untuk memulihkan listrik ke lokasi serangan.
1. Operasi penyulingan masih berlanjut

Bazan mengonfirmasi bahwa kendati jaringan pipa hancur, aktivitas penyulingan masih terus berlanjut.
”Terjadi kerusakan lokal pada jaringan pipa transmisi. Tidak ada korban jiwa. Fasilitas penyulingan minyak terus beroperasi,” tambahnya, dikutip dari Jerusalem Post.
Bazan tengah mengkaji aktivitasnya, kerusakan, dan kemampuan untuk membuat semua fasilitas beroperasi kembali, serta opsi kompensasi. Saham perusahaan turun 2,8 persen setelah pengumuman Bazan.
2. Serangan Iran hantam pelabuhan Haifa

Wilayah Pelabuhan Haifa menjadi salah satu target utama bagi Iran sejak meletusnya konflik. Akibat serangan pada Senin, pemadaman listrik meluas tak terhindarkan.
Otoritas tanggap darurat juga menyebut bahwa ada sekitar 30 orang terluka akibat serangan. Operasi pencarian korban jiwa masih terus berlanjut, sebagaimana dikutip dari The Guardian.
Elad Hochman, Direktur Eksekutif Green Course, sebuah organisasi aktivis iklim, mengungkap bahwa Haifa selama ini menjadi target empuk bagi Iran. Wilayah itu disebutnya siap meledak karena adanya fasilitas perusahaan minyak Bazan yang terletak di jantung kota metropolitan dengan ratusan ribu penduduk. Fasilitas ini berada di dekat sekolah, rumah, dan rumah sakit.
"Ini menjadikannya target strategis dalam segala hal di dunia. Tidak kurang dari target militer atau bandara; perlu segera dievakuasi. Perhitungan finansial tidak boleh mengorbankan keselamatan publik,” katanya.
Alih-alih bertindak, kata Hochman, pemerintah Israel lebih memilih untuk mengabaikan bahaya tersebut. Serangan akhir pekan ini disebutnya bukan tembakan peringatan, melainkan alarm merah yang menyala-nyala.
3. Serangan kedua pihak terus berlanjut

Ketegangan regional meningkat sejak Jumat, ketika Israel melancarkan serangan udara terkoordinasi terhadap beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Hal ini mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.
Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa sedikitnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan rudal Iran sejak Jumat.
Iran, sementara itu, mengatakan bahwa sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka dalam serangan Israel.