Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi Kanada Identifikasi 2 Jenazah Migran Ilegal di Perbatasan AS

bendera Kanada (unsplash.com/Praveen Kumar Nandagiri)

Jakarta, IDN Times - Pejabat Akwesasne Kanada pada Sabtu (1/4/2023) telah berhasil mengidentifikasi dua migran ilegal yang tewas akibat tenggelam saat akan menuju Amerika Serikat. Mereka telah diidentifikasi dengan nama Florin Iordache yang berusia 28 tahun beserta anaknya. Sedangkan empat korban keturunan India sampai saat ini belum bisa diidentifikasi. 

Sebelumnya, delapan jenazah ditemukan di perbatasan Kanada-AS. Mereka diyakini tewas saat mencoba menyeberang ke AS, kata pihak berwenang pada Jumat (31/3/2023). Dua orang korban di antaranya masih berstatus anak-anak. 

Enam orang korban digambarkan sebagai anggota dari dua keluarga keturunan Rumania dan India. Mereka ditemukan di rawa dekat Sungai St Lawrence, yang merupakan bagian dari perbatasan Kanada-AS. 

1. Kawasan Mohawk merupakan kawasan yang rawan jadi tempat perdagangan orang

Ilustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Shawn Dulude, Kepala Kepolisian Mohawk, mengatakan pihak berwenang masih mencari seorang pria yang bertama Casey Oakes. Dia meruoana orang terakhir yang terlihat mengoperasikan perahu yang ditemukan di samping mayat.

“Sebanyak delapan mayat kini telah ditemukan dari perairan. Semua diyakini telah mencoba masuk secara ilegal ke Amerika Serikat dari Kanada,” kata Dulude, dilansir The Guardian.  Wilayah ini dikenal sebagai titik transit perdagangan manusia dan barang selundupan karena lokasinya yang strategis.

Pada Februari 2023 lalu, polisi di Akwesasne melaporkan peningkatan penyelundupan manusia ke wilayah Mohawk. “Komunitas kami telah dieksploitasi oleh ini,” kata Abram Benedict, Ketua Dewan Akwesasne Mohawk. “Ini bukan pertama kalinya tragedi terjadi di komunitas kami seperti ini. Kami mengalami kerugian lain," tambahnya.

2. Perdana Menteri Kanada buka suara terkait tewasnya migran ilegal

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (twitter.com/JustinTrudeau)

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, buka suara terkait insiden ini. Dia mengatakan "Ini adalah situasi yang memilukan".

"Kita perlu memahami dengan benar apa yang terjadi, bagaimana itu terjadi dan melakukan apa pun yang kita bisa untuk meminimalkan kemungkinan hal ini terjadi lagi," tambahnya, dilansir BBC News

Banyak mayat orang yang mencoba menyeberang ke AS dari Kanada telah ditemukan di lokasi lain dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Januari 2023, polisi di Kanada menemukan mayat empat orang, termasuk seorang bayi, di padang salju dekat Emerson, Manitoba, di perbatasan AS-Kanada. Korban tewas diyakini sebagai keluarga keturunan asal India, kata pejabat AS.

3. Cuaca buruk diyakini jadi penyebab tenggelamnya kapal

Ilustrasi Kapal Feri (Kapal Penyeberangan) (IDN Times/Sukma Shakti)

Tony Jackson, seorang warga Akwesasne, mengatakan cuaca dalam beberapa hari terkahir memang cukup ekstrem. “Angin timur di sekitar sini menciptakan banyak gelombang, setinggi 5 kaki, mungkin lebih tinggi,” kata Jackson.

Dia mengatakan dia yakin perahu Casey Oakes panjangnya kurang dari 6 meter. Dia juga menyayangkan mengapa terdapat orang yang berani membawa banyak orang dengan perahu kecil tersebut. 

Dia mengatakan dia belum pernah mendengar Oakes berbicara tentang mengangkut migran. Tetapi Jackson mengatakan dia secara pribadi menyaksikan sekelompok migran melintasi ladang dengan tas di tangan dan juga kadang-kadang melihat perahu lainnya membawa sekelompok besar orang menyeberangi sungai.

“Beberapa kali dalam satu bulan, kamu akan melihat beberapa dari mereka berjalan di jalan dengan semua tas mereka,” tambah, Jackson.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us