Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi Kolombia Lawan Gembong Narkoba dengan Ritual Pengusiran Setan

ilustrasi berdoa (unsplash.com/Isabella Fischer)
ilustrasi berdoa (unsplash.com/Isabella Fischer)

Jakarta, IDN Times - Kepala polisi Kolombia, Jenderal Henry Sanabria, mengatakan bahwa dirinya dan para petugas lainnya menggunakan ritual pengusiran setan (eksorsisme) dan doa untuk memberantas kejahatan serta melawan kriminal paling kuat di negara tersebut, termasuk pemimpin kartel narkoba Pablo Escobar.

"Keberadaan setan sudah pasti. Saya pernah melihatnya. Saya pernah merasakannya," kata Sanabria akhir pekan lalu. Pria tersebut tampak membuat tanda salib di setiap penyebutan kata setan.

Sanabria mengklaim penjahat menggunakan ilmu sihir. Ia juga mengatakan dalam satu operasi, seorang petugas polisi dapat membunuh salah satu penjahat dengan berdoa sambil menembak, dilansir dari CNA.

1. Praktik diklaim telah banyak membantu tugas kepolisian

Menurut Sanabria, praktik keagamaan tersebut telah membantu kepolisian dalam menangani konflik bersenjata di negara Amerika Selatan selama 50 tahun terakhir.

Sebagai contoh, dia menyebut operasi polisi yang berhasil menewaskan Escobar, pemimpin gerilya FARC Alfonso Cano dan panglima militernya yang dikenal sebagai Mono Jojoy.

Melansir LA Times, Pablo Escobar merupakan kepala kartel kokain Medellin yang terkenal kejam dan salah satu buronan paling dicari di dunia. Ia tewas pada 2 Desember 1993 dalam baku tembak dengan pasukan keamanan Kolombia.

Pada hari itu, ratusan tentara dan polisi mengepung tempat persembunyian Escobar di Medellin yang berhasil teridentifikasi melalui pelacakan panggilan telepon. Sang gembong narkoba dan seorang pengawalnya terbunuh dalam baku tembak ketika keduanya mencoba melarikan diri.

2. Presiden Kolombia cuek dengan keyakinan Sanabria

Pernyataan kepala polisi itu langsung memicu perdebatan sengit di media sosial di Kolombia, negara sekuler yang memegang tradisi Katolik. Meski begitu, Presiden Kolombia Gustavo Petro tidak menaruh kekhawatiran terhadap hal tersebut.

"Kami tahu keyakinan sang jenderal, tapi kami berusaha memastikan bahwa keyakinan tersebut tidak memengaruhi aturan, sesederhana itu," kata Petro.

"Saya pikir dia menghormati itu, sejauh yang kami tahu," tambahnya. 

3. Sanabria merupakan sosok kontroversial

Bukan kali ini saja pernyataan Sanabria menuai kontroversi. Sebelumnya, kepala polisi itu mengungkapkan bahwa dirinya menentang aborsi. Adapun praktek tersebut legal di Kolombia apabila dilakukan hingga minggu ke-24 kehamilan. Ia juga menentang penggunaan kondom yang disebutnya sebagai metode aborsi.

Pada Oktober lalu, Sanabria pernah mendeskripsikan Halloween sebagai hari libur setan dan menganggap Hari Perempuan yang jatuh pada tanggal 8 Maret sebagai hal yang seksis.

"Pesona seorang wanita membuat suaminya bahagia dan jika dia punya akal, dia akan membuatnya bertahan lama. Wanita yang bijaksana adalah hadiah dari Tuhan," cuitnya di Twitter.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us