Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Power Bank yang Meledak Diduga Jadi Penyebab Air Busan Terbakar

Ilustrasi maskapai Air Busan. (unsplash.com/Minku Kang)
Intinya sih...
  • Kotak hitam pesawat Air Busan yang terbakar diambil pihak berwenang untuk penyelidikan lebih lanjut.
  • Spekulasi menyebut power bank portabel di tas penumpang sebagai pemicu kebakaran, berdasarkan kesaksian dan laporan media lokal.
  • Pihak berwenang akan melakukan investigasi forensik bersama untuk mengidentifikasi titik awal dan penyebab kebakaran pada pesawat.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa pihak berwenang pada Kamis (30/1/2025), mengambil kotak hitam dari pesawat penumpang Air Busan yang terbakar baru-baru ini saat mereka mencari langkah-langkah keselamatan menjelang peluncuran penyelidikan.

Penyebab kebakaran belum diketahui, meskipun meningkatnya spekulasi yang menyebutkan sebuah power bank portabel di dalam tas yang disimpan di rak penyimpanan atas kabin diduga menjadi pemicu kebakaran, yang mana hal ini berdasarkan kesaksian dari para penumpang dan pejabat Air Busan, Korea Herald melaporkan.

Pada 28 Januari 2025, pesawat Airbus A321-200 yang dioperasikan oleh maskapai berbiaya rendah Air Busan yang menuju Hong Kong dari Bandara Internasional Gimhae di kota Busan, terbakar di bagian ekor sebelum lepas landas. Seluruh 176 orang di dalamnya dievakuasi dengan selamat menggunakan perosotan darurat, namun 7 orang lainnya mengalami luka ringan.

1. Penuturan para saksi mata terkait insiden tersebut

Menurut temuan Air Busan, yang dilaporkan oleh Joongang Ilbo, seorang pramugari yang berada di pesawat pada saat kebakaran bersaksi bahwa api diduga berasal dari tempat penyimpanan di atas kursi di baris ke-28.

Meskipun penyebab pasti dari kebakaran tersebut belum diketahui, seorang pejabat Air Busan dikutip dalam laporan media lokal yang menyatakan bahwa kebakaran tersebut tampaknya disebabkan oleh power bank portabel milik penumpang, yang terjepit di dalam rak penyimpanan atas.

Sementara itu, beberapa penumpang menuturkan kepada Yonhap bahwa mereka melihat api di rak penyimpanan atas di bagian belakang kiri pesawat, yang disertai suara berderak dan asap.

2. Investigasi gabungan dikerahkan

Pihak berwenang berencana untuk melakukan investigasi forensik bersama pada Jumat (31/1/2025), guna mengidentifikasi titik awal dan penyebab kebakaran pada pesawat tersebut.

Sebelum keputusan itu diambil, telah diadakan pertemuan bersama dengan pihak berwenang dari Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api di bawah Kementerian Transportasi, Badan Kepolisian, Metropolitan Busan, Markas Pemadam Kebakaran Busan dan Layanan Forensik Nasional.

Rapat gabungan itu diadakan untuk membahas langkah-langkah keamanan dalam menyelidiki lokasi tersebut, mengingat sayap pesawat masih berisi 15.875 kg avtur.

Setelah melakukan pemeriksaan awal di lokasi pada Rabu, Kementerian Transportasi mengungkapkan bahwa tidak ada indikasi terorisme yang ditemukan. Namun, pihak berwenang juga mengatakan pada Kamis, hal itu adalah hanya temuan awal dan bahwa mereka tidak akan mengesampingkan kemungkinan terorisme saat mereka melanjutkan penyelidikan mereka.

Pemeriksaan keamanan direncanakan akan berlangsung hingga siang pada Kamis. Investigasi forensik gabungan akan dilakukan segera setelahnya, jika lokasi tersebut dinyatakan aman. Jika tidak, investigasi forensik mungkin akan ditunda di kemudian hari.

3. Insiden terkait power bank dan pesawat terbakar kerap terjadi di Korsel

Bendera Korea Selatan. (Unsplash.com/Stephanie Nakagawa)

Insiden power bank portabel diidentifikasi sebagai penyebab kebakaran pesawat di Korsel bukanlah pertama kalinya. 

Pada April 2024, asap terdeteksi dalam penerbangan Asiana Airlines yang membawa 273 penumpang karena sebuah power bank portabel yang disimpan di dalam tas penumpang di kabin. Setelah asap terdeteksi, pramugari yang berada di pesawat pada saat itu dengan cepat memadamkan perangkat yang terlalu panas sebelum terbakar, sehingga tidak ada korban jiwa.

Asap juga terdeteksi pada penerbangan Air Busan lainnya pada Desember 2024. Insiden terjadi sebelum lepas landas karena power bank portabel yang digunakan oleh seorang penumpang untuk mengisi daya ponsel mereka. Asap tersebut segera dipadamkan oleh pramugari.

Karena insiden serupa telah dilaporkan baru-baru ini, seruan untuk peraturan yang lebih ketat tentang penerimaan bagasi kabin telah meningkat. Para penyelidik berencana untuk meninjau peraturan yang relevan, serta potensi tanggung jawab maskapai penerbangan terkait penerapan peraturan keselamatan dan penanganan insiden tersebut. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us