Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Pastikan Hadiri KTT APEC Akhir Oktober 2025 di Korea Selatan

WhatsApp Image 2025-10-20 at 15.46.59.jpeg
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Melalui forum APEC, Indonesia bertukar pandangan dan pengalaman terkait tantangan demografi serta memperkuat ketahanan ekonomi di masa depan.
  • KTT APEC akan membahas pemanfaatan teknologi AI dan upaya memperkuat rantai pasok global untuk pertumbuhan ekonomi inklusif.
  • Partisipasi aktif Indonesia di APEC penting untuk memperkuat posisi RI sebagai negara utama di kawasan Indo-Pasifik dan menghasilkan kerja sama berdampak nyata
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 31 yang akan digelar di Gyeongju, Korea Selatan, 31 Oktober–1 November 2025.

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Abdul Kadir Jailani mengatakan, Presiden Prabowo akan bergabung bersama 20 pemimpin negara anggota APEC lainnya dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut.

"Presiden (Prabowo) direncanakan akan menghadiri KTT tersebut bersama 20 pemimpin ekonomi APEC lainnya. KTT ini diselenggarakan dengan sejumlah kegiatan utama yaitu yang terutama adalah APEC Economic Leaders Meeting sebagai pertemuan puncak dari rangkaian KTT," kata Kadir dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).

KTT APEC tahun ini mengusung tema Building a Sustainable Tomorrow yang berfokus pada isu-isu pembangunan berkelanjutan di tengah perubahan global. Para pemimpin negara anggota akan membahas beragam topik, mulai dari pemanfaatan teknologi akal imitasi (AI) hingga persoalan penuaan populasi (aging population).

Menurut Kadir, isu penuaan populasi menjadi perhatian banyak negara di kawasan Asia Timur, sementara di Asia Tenggara justru muncul peluang berupa bonus demografi yang sedang dinikmati oleh negara-negara seperti Indonesia.

"Terutama negara Asia Tenggara. Kami melihat negara-negara ini dan tetangga kita yang mengalami bonus demografi," ujar Kadir.

1. Indonesia ingin tukar pandangan soal bonus demografi

IMG_1698.jpeg
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Abdul Kadir Jailani. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Kadir menjelaskan, melalui forum APEC, Indonesia berencana untuk bertukar pandangan dan pengalaman dengan negara-negara lain terkait tantangan demografi. Menurutnya, meski saat ini Indonesia belum menghadapi masalah penuaan penduduk, diskusi semacam itu tetap penting sebagai langkah antisipatif terhadap perubahan demografi di masa depan.

"Oleh karenanya, kami dalam pertemuan (APEC) mendatang akan menggunakan forum ini untuk tukar-menukar pandangan, saling belajar, dan berbagi pengalaman terbaiknya dengan ekonomi lainnya, demi memperkuat ketahanan ekonomi terutama dalam menghadapi tantangan perubahan demografi ini di masa mendatang," jelasnya.

Kadir menilai forum seperti APEC sangat relevan karena menghubungkan negara dengan kondisi demografi yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan terbentuknya strategi bersama untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan. Dia menyatakan, pembahasan mengenai bonus demografi juga akan dikaitkan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.

2. Fokus bahas teknologi dan tantangan ekonomi baru

IMG_1701.jpeg
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Abdul Kadir Jailani. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Selain isu demografi, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) akan menjadi salah satu topik utama dalam KTT APEC ke-31. Para pemimpin negara akan membahas bagaimana inovasi teknologi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kadir menyebutkan, Indonesia melihat peluang besar dalam pengembangan ekonomi digital, yang juga menjadi salah satu fokus strategis pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. KTT ini diharapkan menjadi wadah bagi negara-negara anggota untuk berbagi pengalaman dan kebijakan dalam mengatasi dampak sosial ekonomi dari transformasi digital.

Selain itu, diskusi juga akan menyinggung upaya memperkuat rantai pasok global dan mendorong kerja sama lintas sektor untuk menjaga ketahanan ekonomi kawasan Asia Pasifik. Menurut Kadir, pembahasan isu-isu tersebut sejalan dengan komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam membentuk kebijakan ekonomi regional yang adaptif terhadap perubahan global.

3. Indonesia dorong APEC hasilkan dampak nyata

Suasana Gyeongju, kota penyelenggara APEC 2025 (IDN Times/Satria Permana)
Suasana Gyeongju, kota penyelenggara APEC 2025 (IDN Times/Satria Permana)

Kadir menegaskan, kehadiran Indonesia dalam KTT APEC di Korea Selatan memiliki makna strategis, baik secara ekonomi maupun diplomatik. Menurutnya, Indonesia akan memanfaatkan momentum tersebut untuk menyampaikan pandangan dan gagasan konkret dalam menghadapi berbagai permasalahan di kawasan Asia Pasifik.

"Sasaran lain yang ingin dicapai melalui kehadiran Indonesia tersebut adalah untuk memastikan APEC menghasilkan kerja sama berdampak nyata atau real impact yang dapat dirasakan oleh masyarakat pelaku usaha dan dunia kerja," kata Kadir.

Partisipasi aktif Indonesia di forum seperti APEC, ditegaskannya, juga penting untuk memperkuat posisi RI sebagai negara utama di kawasan Indo-Pasifik yang berperan dalam mengarahkan agenda pembangunan regional.

Dengan berbagai isu strategis yang akan dibahas, kehadiran Presiden Prabowo di KTT APEC ke-31 diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia di kancah global.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in News

See More

Survei Idsight: Purbaya Jadi Menteri Terfavorit, Bahlil Tak Disukai

23 Okt 2025, 10:24 WIBNews