Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Belarus Desak Rusia-Ukraina Berunding demi Akhiri Konflik

ilustrasi perang atau konflik (unsplash.com/Kevin Schmid)

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina menemui jalan buntu dalam perang yang terjadi antara kedua negara. Menurutnya, kedua belah pihak perlu duduk bersama dan melakukan perundingan demi mengakhiri konflik.

“Ada cukup banyak masalah di kedua belah pihak dan secara umum situasinya kini menemui jalan buntu: tidak ada yang bisa melakukan apa pun dan secara substansial memperkuat atau memajukan posisi mereka,” kata Lukashenko, yang merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, pada akhir pekan.

"Mereka saling berhadapan, sampai mati, bercokol. Orang-orang sedang sekarat," tambahnya.

1. Tuntutan Ukraina terhadap Rusia perlu diselesaikan di meja perundingan

Dilansir Reuters, Washington mengatakan pasukan Rusia terus melancarkan serangan di dekat kota Avdiivka di Donetsk pekan ini dan mengalami kerugian besar. Meski begitu, garis depan di Ukraina tidak banyak bergerak dalam satu tahun terakhir, meskipun Kiev melakukan serangan yang melelahkan selama berbulan-bulan.

Lukashenko, yang telah menjadikan wilayah negaranya sebagai landasan peluncuran invasi besar-besaran Putin ke Ukraina pada 2022, mengatakan bahwa tuntutan Ukraina agar Rusia keluar dari wilayahnya perlu diselesaikan di meja perundingan.

“Kita perlu duduk di meja perundingan dan mencapai kesepakatan. Seperti yang pernah saya katakan: tidak diperlukan prasyarat. Yang penting perintah 'berhenti' diberikan," kata Lukashenko dalam video yang diposting di situs kantor berita negara Belarusia BelTA.

2. Zelenskyy tawarkan 10 poin rencana perdamaian sebagai persyaratan untuk mengakhiri perang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan kembali bahwa 10 poin rencana perdamaiannya adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri perang. Hal itu disampaikannya pada pertemuan lebih dari 60 penasihat keamanan nasional di Malta pada Sabtu (28/10/2023).

Sepuluh poin tersebut mencakup seruan pemulihan integritas wilayah Ukraina, penarikan pasukan Rusia, perlindungan pasokan makanan dan energi, keselamatan nuklir, dan pembebasan semua tahanan.

Menteri Luar Negeri Malta Ian Borg mengatakan negaranya akan terus menunjukkan dukungannya terhadap upaya pemulihan integritas wilayah Ukraina.

“Meskipun merupakan negara netral, kami tidak bisa tidak mengutuk ketidakadilan, kekejaman dan penyalahgunaan kekuasaan di kawasan ini. Kami tetap berada di garis depan dalam mengutuk agresi ini,” kata Borg kepada para delegasi.

3. Rusia mengalami kerugian besar dalam perang akhir-akhir ini

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pertahanan udara negaranya berhasil menembak jatuh enam drone Ukraina pada Sabtu dini hari, termasuk empat di wilayah Oryol barat, dan dua lagi di wilayah Tula, selatan Moskow.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan kepada rekannya dari AS Lloyd Austin pada Sabtu bahwa Rusia telah kehilangan sekitar empat ribu tentara di Avdiivka, menurut Kementerian Pertahanan Kyiv. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (27/10/2023) juga mengatakan bahwa Rusia telah kehilangan sedikitnya satu brigade saat mencoba merebut kota tersebut.

Dilansir Associated Press, para analis menilai pertempuran sengit selama berminggu-minggu di wilayah tersebut telah menimbulkan kerugian, sebagian besar bagi para penyerang Rusia.

Menurut Institut Studi Perang, upaya untuk menguasai Avdiivka telah menjadi bumerang bagi pasukan Kremlin, yaitu merampok pasukan dan peralatan berat yang kemungkinan akan melemahkan kemampuan ofensif Rusia dalam jangka panjang.

Citra satelit menunjukkan militer Rusia telah kehilangan sedikitnya 109 kendaraan militer di dekat Avdiivika antara 10 dan 20 Oktober, kata lembaga tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us