Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Ceko Minta Semua Warga Rusia di Luar Negeri Diawasi

Presiden Republik Ceko, Petr Pavel. (twitter.com/prezidentpavel)
Presiden Republik Ceko, Petr Pavel. (twitter.com/prezidentpavel)

Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Ceko Petr Pavel, pada Jumat (15/6/2023), meminta agar semua warga Rusia yang tinggal di negara-negara Barat diawasi ketat. Ia menyebut bahwa itu merupakan harga yang harus dibayar akibat invasi Rusia.

Pavel selama ini dikenal sebagai pemimpin yang vokal menyuarakan kritik terhadap Rusia dan China. Pada April lalu, ia menyebut bahwa China tidak pantas menjadi mediator perdamaian Rusia dan Ukraina karena mendapat keuntungan besar dari perang ini. 

1. Minta intelijen awasi ketat warga Rusia di negara Barat

Pavel menyatakan bahwa warga Rusia yang tinggal di luar negeri wajib mendapat pengawasan ketat dari badan intelijen di masing-masing negara. Ia menyamakan hal ini dengan situasi warga keturunan Jepang selama Perang Dunia II. 

"Semua warga Rusia yang tinggal di negara Barat harus dimonitor lebih dibandingkan dulu karena mereka adalah penduduk suatu negara yang mengadakan perang kepada negara lain," tutur Pavel saat diwawancara RFE/RL

"Saya bisa menyatakan permintaan maaf kepada orang tersebut, tapi di saat yang sama ketika kami melihat kembali pada Perang Dunia II, semua warga keturunan Jepang yang tinggal di Amerika Serikat (AS) berada di bawah pengawasan ketat dari rezim," tambahnya. 

Selama Perang Dunia II, sebanyak 120 ribu warga keturunan Jepang di AS dipaksa masuk ke dalam kamp khusus menyusul serangan Jepang ke Pearl Harbour pada Desember 1941. Pada 1988, eks Presiden Ronald Reagan menyatakan permintaan maaf atas perlakuan tersebut. 

2. Ceko akan sambut baik bergabungnya Ukraina dalam NATO

ilustrasi bendera Republik Ceko (unsplash.com/@kojak78)
ilustrasi bendera Republik Ceko (unsplash.com/@kojak78)

Pavel menambahkan, negaranya menyambut baik rencana bergabungnya Ukraina menjadi anggota NATO. Namun, ia menyebut bahwa proses itu masih belum bisa dilakukan selama suatu negara masih terlibat peperangan. 

"Saya dengan tegas percaya bahwa semua pemimpin akan paham bahwa masuknya Ukraina dalam NATO dan Uni Eropa (UE) adalah satu-satunya jalan menjamin stabilitas di kawasan. Bagaimana membuat NATO dan UE lebih kuat dan bagaimana menjaga kebijakan agresif Rusia agar tidak menyebar," terang Pavel.

Ia mengatakan bahwa terdapat dua skenario terkait bagaimana NATO akan memproses keanggotaan Ukraina. Salah satunya seperti yang digunakan menjamin bergabungnya Finlandia pada April lalu. 

Skenario kedua menyerupai jaminan keamanan NATO kepada Israel. Ia pun memprediksi bahwa hasil akhir kemungkinan akan bergantung pada seberapa banyak negara ingin berkomitmen pada aksi tersebut. 

3. Pavel sebut China akan ikut campur dalam rekonstruksi Ukraina

ilustrasi bendera China (pexels.com/aboodi)
ilustrasi bendera China (pexels.com/aboodi)

Ketika ditanya soal China, Pavel menduga Beijing akan lebih aktif dalam fase rekonstruksi dibanding sebelumnya ketika berupaya menggunakan pengaruhnya kepada Rusia agar menghentikan perang di Ukraina. 

"Kami harus tetap memperhatikan upaya tersebut karena jelas China tidak akan melakukannya dengan alasan kemanusiaan, tapi jelas hanya untuk meningkatkan pengaruh dan kontrolnya," ungkap Pavel. 

"China tidak mengambil kesempatan. Saya percaya bahwa China bertindak atas kepentingannya sendiri. Mereka menggunakan konflik ini untuk mendapat kedudukan lebih kuat secara global," sambungnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us

Latest in News

See More

Usai Dilantik Jadi Menko Polkam, Djamari Sebut Tak Ada Sertijab

17 Sep 2025, 21:26 WIBNews