Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Suriah Kunjungi China, Minta Bantuan Dana?

Presiden Suriah, Bashar Al-Assad. (twitter.com/Syrian Presidency)

Jakarta, IDN Times - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengunjungi China. Dalam kunjungannya, Assad diduga meminta bantuan membangun kembali Suriah yang hancur.

Melansir BBC, Kamis (21/9/2023), Assad tiba di Kota Hangzhou. Assad juga dijadwalkan menghadiri upacara Asian Games di Hangzhou pada Sabtu.

Menurut keterangan kantor Presiden Suriah, Assad juga akan menunjungi ibu kota Beijing.

1. Kunjungan perdana ke China setelah dua dekade

Kunjungan Assad ini merupakan kunjungan perdana ke China sejak 2004. China juga merupakan sekutu Suriah yang setia.

Selain hadir untuk para atlet Suriah yang bertanding di Asian Games, Assad memanfaatkan kunjungan ini untuk mencari bantuan dana pembangunan kembali Suriah.

Namun, belum diketahui apa saja isu yang dibawa Assad ke Beijing.

2. Krisis ekonomi Suriah makin parah

Ilustrasi kota Aleppo, Suriah. unsplash.com/Aladdin Hamma

Sementara itu, utusan khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, mendesak para donatur untuk tidak memotong dana mereka di tengah krisis ekonomi yang melanda negara tersebut. Hal itu disampaikan usai pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad, dua pekan lalu.

“Situasi di Suriah menjadi lebih buruk dibandingkan situasi ekonomi pada puncak konflik,” kata Pedersen.

“Kami tidak dapat menerima bahwa pendanaan untuk Suriah berkurang sementara kebutuhan kemanusiaan meningkat,” tambahnya.

Keputusan Assad bulan lalu, untuk melipatgandakan gaji dan pensiun di sektor publik telah meningkatkan inflasi di negara yang dilanda perang berkepanjangan itu. Di sejumlah wilayah, warga melakukan aksi protes yang menyerukan lengsernya Assad, mirip dengan awal pemberontakan Suriah pada 2011.

3. Pemerintah cabut subsidi bahan bakar

Warga berjalan melewati bangunan-bangunan yang rusak setelah serangan udara di kota Douma, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, Jumat (23/2/2018) (ANTARA FOTO/REUTERS/BASSAM KHABIEH)

Di samping melipatgandakan gaji dan pensiun di sektor publik, pemerintah juga mencabut subsidi bahan bakar dalam upayanya untuk meningkatkan perekonomian negara.

Perdana Menteri Suriah Hussein Arnous sempat mengatakan pemotongan subsidi bahan bakar akan memastikan keluarga miskin mendapatkan manfaatnya, mengurangi defisit anggaran, dan membantu menstabilkan pound Suriah.

Namun, para ekonom menyebut pemerintah tidak mampu mempertahankan subsidi. Mereka juga memperingatkan bahwa kenaikan gaji di sektor publik kemungkinan akan semakin meningkatkan inflasi dan depresiasi pound Suriah.

Para pejabat menyalahkan krisis ekonomi dan kesulitan yang dialami warga Suriah akibat sanksi ketat Amerika Serikat (AS) pada 2019, yang menargetkan orang atau entitas asing yang berusaha memberikan dukungan kepada pemerintahan Assad. Namun AS mengatakan tindakan tersebut tidak mempengaruhi bantuan kemanusiaan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us