Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel yang Dipecat Netanyahu 

Mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. (x.com/@yoavgallant)

Jakarta, IDN Times - Yoav Gallant diberhentikan dari jabatan Menteri Pertahanan Israel oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Selasa (5/11/2024). Sebelumnya, ia telah menjabat sebagai Menteri Pertahanan sejak Desember 2022.

Gallant menjadi salah satu dari tiga pengambil keputusan utama dalam kabinet perang bersama Netanyahu dan Benny Gantz.

Gallant memimpin respons militer Israel terhadap serangan Hamas 7 Oktober 2023. Hingga November 2024, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 40 ribu nyawa.

"Aturan perang telah berubah. Gaza akan membayar harga yang sangat mahal dan akan mengubah kenyataan untuk generasi-generasi mendatang," ujar Gallant pada 8 Oktober 2024.

1. Masa kecil dan latar belakang keluarga

Mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. (x.com/@yoavgallant)

Melansir Britannica, Gallant lahir pada 8 November 1958 di Jaffa, Tel Aviv-Yafo.

Ibunya, Fruma Gallant, adalah perawat penyintas Holocaust yang tiba di Palestina pada 1947 menggunakan kapal SS Exodus.

Ayahnya, Michael Gallant, berperan sebagai pejuang partisan anti-Nazi selama Perang Dunia II dan kemudian bergabung dalam Operasi Yoav saat perang Arab-Israel 1948. Nama Yoav diberikan untuk mengenang operasi militer tersebut.

Gallant menghabiskan masa kecilnya di apartemen kecil di Jaffa bersama kakek-neneknya. Ayahnya meninggal saat ia berusia 17 tahun. Ia menempuh pendidikan di Universitas Haifa dengan gelar sarjana bisnis dan manajemen keuangan. Gallant juga menyelesaikan program manajemen senior di Harvard University, dilansir dari New York Times,. 

Gallant kini tinggal di Moshav Amikam bersama istrinya Claudine dan tiga anak mereka. Pengalamannya sebagai anak penyintas Holocaust dan veteran perang menjadi bagian penting dalam latar belakang keluarganya. Perjalanan ibunya sebagai penumpang SS Exodus kemudian diabadikan dalam film Hollywood pada 1960.

2. Berkarier selama 35 tahun di militer Israel

Mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. (x.com/@yoavgallant)

Melansir Arab News,  Gallant memulai karier militer sejak 1976 di unit komando elite Angkatan Laut Israel, Shayetet 13. Unit ini bertugas dalam operasi khusus dan pengumpulan intelijen.

Setelah enam tahun bertugas, ia mengambil jeda selama dua tahun untuk bekerja sebagai penebang pohon di Alaska. Usai kembali ke Israel, Gallant ditunjuk sebagai komandan unit Shayetet 13.

Gallant kemudian meminta dipindahkan ke Brigade Jenin di angkatan darat. Pada 2002, ia diangkat menjadi sekretaris militer Perdana Menteri Ariel Sharon.

Tiga tahun kemudian, Gallant menjabat sebagai kepala Komando Selatan yang mengawasi wilayah Gaza. Posisi ini memberinya pengalaman langsung dalam operasi di wilayah tersebut.

Selama Desember 2008-Januari 2009, Gallant memimpin Operasi Cast Lead di Gaza. Ini merupakan operasi militer besar pertama Israel melawan Hamas yang menewaskan lebih dari 1.500 warga Palestina.

Operasi tersebut menuai kritik internasional terkait dugaan kejahatan perang dan insiden penyanderaan tentara Israel, Gilad Shalit.

Gallant juga memimpin Divisi Gaza, unit gabungan yang dibentuk untuk mengamankan pemukim Israel di wilayah tersebut.

Pada 2010, Gallant dinominasikan untuk posisi Kepala Staf Militer Israel oleh PM Ehud Barak. Namun, pencalonannya dibatalkan karena kontroversi kepemilikan tanah, meski kemudian ia terbukti tidak bersalah. Ia pensiun dari militer pada 2011 dengan pangkat mayor jenderal setelah 35 tahun pengabdian.

3. Perjalanan politik hingga pemecatan

Mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. (x.com/@yoavgallant)

Gallant memasuki politik pada 2015 melalui partai tengah-kanan Kulanu. Selama kampanye, ia mengkritik pemerintahan Netanyahu yang dinilai gagal mengatasi ancaman terowongan Hamas di Gaza. Meski demikian, partai Kulanu tetap bergabung dengan koalisi Netanyahu setelah pemilu.

Pada 2018, Gallant pindah ke partai Likud pimpinan Netanyahu. Ia menjabat berbagai posisi kabinet termasuk menteri konstruksi (2015-2019), menteri aliyah & integrasi, dan menteri pendidikan. pada Desember 2022, Gallant dilantik sebagai Menteri Pertahanan dalam pemerintahan Netanyahu.

Kemudian, Netanyahu mencoba memecat Gallant karena menentang rencana reformasi peradilan pada Maret 2023. Namun, keputusan ini dibatalkan setelah protes massal.

Pada Mei 2024, Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengumumkan upaya penangkapan untuk Gallant dan Netanyahu atas dugaan kejahatan perang di Gaza.

Pada Agustus 2024, Gallant berselisih dengan Netanyahu soal kontrol Koridor Philadelphi, zona perbatasan Gaza-Mesir. Ia juga mengkritik tujuan "kemenangan total" Netanyahu atas Hamas sebagai omong kosong dan memperingatkan bahaya pendudukan jangka panjang di Gaza. Perbedaan pandangan ini berlanjut hingga pemecatannya 5 November 2024, dengan Israel Katz ditunjuk sebagai penggantinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us