Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RD Kongo dan Pemberontak M23 Setujui Gencatan Senjata

ilustrasi bendera RD Kongo (pexels.com/aboodi)
ilustrasi bendera RD Kongo (pexels.com/aboodi)

Jakarta, IDN Times - Republik Demokratik (RD) Kongo dan pemberontak March 23 Movement (M23) menyetujui gencatan senjata untuk pertama kalinya dalam 3 tahun terakhir setelah diadakan negosiasi damai di Doha, Qatar pada Kamis (24/4/2025). 

Pada Maret, pemerintah RD Kongo dan M23 sempat akan mengadakan dialog damai di Angola. Namun, pemimpin M23 menarik diri dari perundingan tersebut menyusul serangan dari tentara Kongo dan sanksi dari Uni Eropa (UE). 

Alhasil, pasukan M23 kembali melancarkan kembali serangan osfensif di RD Kongo bagian timur. Operasi militer itu berhasil merebut kota tambang Walikale. 

1. RD Kongo dan M23 berkomitmen mengadakan dialog

Juru Bicara M23, Lawrence Kanyuka, mengatakan bahwa gencatan senjata dengan RD Kongo telah disetujui. Ia mengatakan bahwa kedua pihak berjanji untuk memberi kesempatan dialog untuk mengakhiri perang. 

"Dengan persetujuan ini, kedua pihak memastikan komitmen untuk menarik diri dari pertikaian, termasuk menolak segala ujaran kebencian, intimidasi, dan saling mengajak seluruh komunitas lokal untuk mengikuti komitmen ini," ungkap Kanyuka, dilansir dari BBC

Sementara, gencatan senjata ini akan diterapkan selama dialog perdamaian dan hingga diputuskannya konklusi. Namun, tidak diketahui secara pasti sampai kapan gencatan ini akan berlangsung. 

Dalam beberapa pekan terakhir, Qatar telah mengupakan perundingan dengan kedua belah pihak secara terpisah setelah kegagalan perundingan damai secara langsung di Angola sebulan lalu. 

2. Belgia sambut baik gencatan senjata antara RD Kongo dan M23

Menteri Luar Negeri Belgia, Maxime Prevot, menyambut gencatan senjata antara RD Kongo dan M23. Ia pun mengharapkan kedua pihak dapat bekerja sama untuk mengarah pada perdamaian. 

"Belgia mendorong kedua pihak yang terlibat konflik agar berkomitmen kuat dalam gencatan senjata. Kami juga mengharapkan mereka terlibat aktif dalam dialog dan tidak lagi menggunakan senjata," tutur Prevot, dikutip The Brussels Times.

Ia menambahkan, gencatan senjata adalah langkah krusial untuk mengakhiri kekerasan. Namun, ia menyebut situasi di RD Kongo masih tidak pasti dan warga lokal yang harus membayar itu semua. 

Prevot yang mengadakan tur di Afrika Tengah mengungkapkan bahwa posisi Belgia tetap sama, yakni mendorong penghormatan hukum internasional, hak asasi manusia (HAM) di RD Kongo. 

3. AS desak Rwanda tarik tentaranya dari RD Kongo

Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Afrika, Corina Sanders, mendesak Rwanda untuk menarik tentaranya dari RD Kongo bagian timur dan menghentikan dukungan kepada pemberontak M23. 

"Kehadiran tentara Rwanda di teritori RD Kongo tidak akan membantu perbaikan situasi. Ini harus segera dihentikan sesegera mungkin. M23 tidak akan menjadi pasukan militer seperti sekarang tanpa bantuan dari luar negeri, terutama dari Rwanda," terangnya, dikutip dari Africa News

Kecaman ini datang menyusul temuan dari PBB terkait dengan bukti-bukti dukungan militer Rwanda terhadap pemberontak M23. Kelompok militan tersebut diduga telah melakukan kejahatan perang dan memaksa ribuan warga sipil mengungsi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us