RI-Finlandia Dorong Investasi Energi Hijau-Smart City, Termasuk IKN

- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyoroti hubungan bilateral Indonesia-Finlandia yang sudah berusia 70 tahun. Nilai perdagangan kedua negara terus meningkat, mencapai 713 juta dolar AS, naik 22 persen dari angka pada 2019. MoU antara Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN) dengan Kementerian Ekonomi Finlandia juga sudah ditandatangani, untuk pembangunan IKN dan investasi Finlandia di IKN.
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menyoroti sejumlah isu penting dalam hubungan bilateral Indonesia dan Finlandia, saat bertemu dengan Menlu Elina Valtonen di Helsinki, kemarin.
“Finlandia merupakan mitra penting Indonesia di kawasan Nordic. Tahun ini hubungan kedua negara memasuki usia 70 tahun, dan kita sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama kedua negara,” kata Retno, dalam keterangannya, Jumat (14/6/2024).
Finlandia adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia di kawasan Nordik. Nilai perdagangan kedua negara terus meningkat dan sudah melampui angka sebelum pandemik.
Tahun lalu nilainya mencapai 713 juta dolar AS, naik 22 persen dari angka pada 2019. Dan di kuartal pertama tahun ini naik 40 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu.
1. Jajaki potensi yang ada di perdagangan dan investasi energi hijau, smart cities

Retno dan Valtonen sepakat untuk terus menilik potensi-potensi kerja sama untuk meningkatkan perdagangan serta mendorong investasi yang lebih besar, terutama di sektor energi hijau dan smart cities.
“Terdapat pula harapan agar perundingan Indonesia-EU CEPA dapat diselesaikan segera. Ini adalah harapan dan pandangan yang sama baik dari Finlandia maupun dari Indonesia,” ucap dia.
Saat ini, juga sudah ada MoU antara Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN) dengan Kementerian Ekonomi Finlandia.
"Dan saya harapkan MoU itu dapat membuka pintu untuk kerja sama selanjutnya dalam pembangunan IKN, terutama investasi Finlandia di IKN," sambungnya.
2. Kerja sama energi antara dua negara

Selain itu, Retno juga menyoroti kerja sama energi. Finlandia memiliki kapasitas kuat di bidang energi terbarukan.
“Sektor swasta kedua negara, yaitu Medco Group dan Valmet Technologies telah memiliki kesepakatan untuk kerja sama membangun pabrik pengolahan biomass menjadi energi di Merauke, Papua dengan kapasitas kira-kira 3,5 MWatt,” ungkap Retno.
Jika sudah diimplementasikan, proyek ini diperkirakan akan dapat mengurangi penggunaan minyak diesel hingga 27,5 juta liter dalam lima tahun.
“Kami berharap agar kerja sama ini dapat terealisir segera. Dan kami juga sepakat untuk terus menjajagi kerja sama di bidang energi hijau lainnya,” tutur Retno.
3. Kerja sama pendidikan RI-Finlandia

Retno dan Valtonen juga membahas soal dunia pendidikan, di mana kedua negara sepakat untuk terus mendorong kerja sama pendidikan, misalnya dengan saling tukar pengajar dan mahasiswa, joint research serta beasiswa.
“Saya juga menyambut baik diselenggarakannya 1st Indonesia-Finland Joint Working Group on Higher Education and Teacher Capacity Development September tahun lalu,” katanya.