Rumania Kirim Sistem Rudal Patriot ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Rumania, pada Kamis (20/6/2024), mengumumkan akan mengirim sistem rudal pertahanan udara Patriot buatan Amerika Serikat (AS) ke Ukraina.
Ukraina telah beberapa kali meminta bantuan sistem pertahanan udara untuk melindingi wilayah langitnya. Ini karena Rusia menjatuhkan ribuan bom setiap bulan dan menghancurkan infrastruktur energi yang dimiliki Kiev.
Meski begitu, masih banyak negara NATO yang enggan untuk memberikan sistem Patriot kepada Ukraina.
1. Rumania mencari pengganti sistem serupa atau yang setara

Demi membantu negara tetangganya, Rumania memutuskan untuk mengirim sistem rudal Patriot yang mereka miliki. Hal tersebut dilakukan melalui kordinasi erat dengan para sekutu.
"(Syaratnya) negara kita melanjutkan negosiasi dengan sekutu, khususnya AS, dengan maksud mendapatkan sistem serupa atau setara," kata Dewan Tertinggi Pertahanan, dikutip Barron's.
Rumania bagian tenggara dan utara berbatasan langsung dengan Ukraina. Negara tersebut mengatakan bahwa mereka juga memerlukan solusi sementara untuk menutupi kerentanan operasional yang ditimbulkan dari peralatan yang akan diberikan kepada Kiev tersebut.
2. Rumania tegaskan dukungannya kepada Ukraina
Presiden Rumania, Klaus Iohannis, mengatakan bakal melanjutkan diskusi dengan sekutu agar pertahanan udara negaranya juga semakin diperkuat. Selain itu, dia juga menekankan Rumania akan terus memberikan dukungan kepada Ukraina.
"Posisi Rumania akan terus tegas dalam dukungan multidimensinya terhadap Ukraina, bersama dengan komunitas internasional, dalam hak sahnya untuk membela diri terhadap agresi ilegal dan tidak beralasan Rusia," kata kantor kepresidenan, dikutip Associated Press.
Sebagai salah satu anggota NATO di sisi timur dan berbatasan langsung dengan Ukraina, Rumania memainkan peran yang semaikin penting dalam aliansi tersebut. Rumania juga membuka pusat pelatihan internasional untuk pilot jet F-16 dari negara-negara sekutu, termasuk Ukraina.
3. Zelenskyy berterima kasih atas keputusan Rumania

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyambut baik keputusan negara tetangganya tersebut.
"Kontribusi penting ini akan memperkuat perisai udara kami dan membantu kami melindungi masyarakat dan infrastruktur penting kami dengan lebih baik dari teror udara Rusia," ujarnya, dikutip Al Jazeera.
Rusia terus melakukan serangan udara dan menargetkan jaringan listrik Ukraina. Dalam serangan terbaru, Moskow mengerahkan sembilan rudal dan 27 drone Shahed di Ukraina tengah dan timur. Pertahanan udara Ukraina berhasil mencegat semua drone dan lima rudal jelajah.
Perusahaan listrik nasional Ukrenergo mengatakan, serangan melukai tujuh pekerja. Pemadaman listrik bergilir secara nasional juga masih dilakukan meski telah menerima impor listrik dari negara-negara Eropa lainnya.