Ukraina Klaim Sukses Lancarkan Serangan Siber ke Bank Rusia

- Tentara IT Ukraina sukses luncurkan serangan siber ke sejumlah bank di Rusia, membuat sistem tidak beroperasi sementara.
- Serangan DDoS yang dilancarkan oleh Tentara IT Ukraina memutus sistem pembayaran Mir dan berdampak pada beberapa bank di Rusia.
- Sberbank mulai menyediakan layanan perbankan dan pinjaman di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia, meski sedang mengalami kenaikan profit akibat sanksi Barat.
Jakarta, IDN Times - Tentara IT Ukraina mengklaim berhasil melancarkan serangan siber ke sejumlah bank di Rusia pada Kamis (20/6/2024). Serangan ini disebut menyebabkan sejumlah masalah di sistem milik bank dan membuatnya tidak dapat beroperasi sementara.
Sebelumnya, Ukraina mengaku sudah beberapa kali menyerang sistem milik pemerintah Rusia, terutama di Kementerian Pertahanan. Bahkan, Badan Intelijen Militer Ukraina (HUR) mengklaim berhasil menyerang laman resmi milik Partai United Russia.
1. Berdampak pada sistem pembayaran Mir
Tentara IT Ukraina mengaku bahwa mereka berhasil menepati janjinya untuk membobol sistem bank di Rusia. Pasukan yang terdiri dari sukarelawan itu pun mengaku sukses memutus sistem pembayaran Mir di Rusia.
"Ketika kami kemarin berjanji untuk merusak sistem perbankan musuh, itu semua bukanlah omong kosong dan kami sudah membuktikannya," terangnya, dikutip The Kyiv Independent.
"Serangan ini bahkan sudah memutus sistem pembayaran Mir dan berdampak pada beberapa bank di Rusia, seperti VTB, Alfa-Bank, Gazprombank, Sberbank, dan sejumlah layanan perbankan kecil lainnya," tambahnya.
Pihaknya mengklaim bahwa serangan DDoS (distributed denial-of-service) ini kemungkinan menjadi yang terbesar dalam sejarah perbankan Rusia.
2. Sberbank akan buka layanan perbankan di Luhansk dan Donetsk
Pada saat yang sama, Sberbank disebut sudah mulai menyediakan layanan perbankan dan pinjaman di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia. Salah satu bank terbesar di Rusia itu sudah melayani di Luhansk dan Donetsk pada bulan ini.
"Mulai 25 Juni, kami sudah mulai melayani entitas hukum di area dudukan Rusia di Ukraina," tutur Wakil Kepala Sberbank, Anatoly Popov, dikutip The Moscow Times.
"Kami akan menawarkan bantuan berupa registrasi bisnis, pembukaan akun bank, membantu dalam mendapatkan nomor Pajak Federal Rusia untuk kepentingan laporan finansial, dan memberikan layanan kas," tambahnya.
Sberbank rencananya akan membuka beberapa kantor cabang di Luhanks dan Donetsk pada pekan depan. Pengumuman dari Sberbank ini disampaikan menyusul pernyataan VTB dalam pembukaan layanan di area dudukan Rusia di Ukraina pekan lalu.
3. Sberbank memperoleh profit besar imbas sanksi Barat

Di tengah sanksi Barat ke Rusia, Sberbank justru mengalami kenaikan profit. Salah satu bank terbesar di Rusia itu mendapatkan keuntungan sebesar 1,5 triliun ruble (Rp282 triliun) pada 2023. Bahkan, bank tersebut memperoleh keuntungan 45 persen dari total profit di sektor perbankan Rusia.
"Bank Sentral Rusia memperkirakan sejumlah bank Rusia akan mendapatkan 3,1 (Rp583,8 triliun)- 3,6 triliun ruble (Rp678 triliun) pada tahun ini. Kami jelas berpotensi menambah profit pada paruh kedua tahun ini," terang Wakil Presiden dan CTO Sberbank Taras Skvortsov, dikutip Reuters.
Sementara itu, Sberbank diketahui memberikan sumbangan pajak sebesar 11,6 miliar dolar AS (Rp190,8 triliun) kepada pemerintah Rusia. Keuntungan besar Sberbank akibat sanksi Barat yang berimbas pada kurangnya kompetitor di Rusia.