Rusia Apresiasi Dialog Prancis soal Perdamaian Ukraina

- Macron desak Putin menyetujui gencatan senjata untuk Ukraina.
- Putin sebut konflik Ukraina imbas dari kebijakan Barat.
- Kanselir Jerman tolak kabar akan berbicara dengan Putin.
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, pada Rabu (2/7/2025), mengapresiasi inisiatif dari Presiden Prancis Emmanuel Macron yang bersedia menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Putin mengatakan bahwa Rusia selalu siap untuk bernegosiasi damai dalam segala kondisi. Meskipun terdapat banyak ketidaksetujuan dalam negosiasi. Namun, ini adalah langkah yang diperlukan dan ini juga kepentingan kami,” terangnya, dikutip Tass.
Perbincangan antara Macron dan Putin ini yang pertama kali dilakukan selama lebih dari 2 tahun terakhir. Kedua pemimpin terakhir kali berbicara pada September 2022.
1. Macron desak Putin menyetujui gencatan senjata

Macron mengungkapkan bahwa Prancis akan terus mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina. Ia pun mendorong Putin untuk menyetujui gencatan senjata sesegera mungkin.
“Kami mendorong kelanjutan perkembangan terkini sesegera mungkin terkait kemungkinan gencatan senjata dan membuka negosiasi antara Ukraina dan Rusia dalam resolusi penyelesaian konflik kedua negara,” tuturnya, dilansir Politico.
Selain membahas soal Ukraina, Macron dan Putin juga mengulas soal penyelesaian krisis imbas program nuklir Iran. Macron mendorong resolusi konflik di Timur Tengah lewat diplomasi.
2. Putin sebut konflik Ukraina imbas dari kebijakan Barat

Pada saat yang sama, Putin mengingatkan Macron bahwa konflik Ukraina disebabkan oleh tindakan negara-negara Barat yang mengabaikan kepentingan Rusia.
“Selama bertahun-tahun negara-negara Barat tidak mempedulikan kepentingan keamanan Rusia dan menciptakan sebuah pasukan keamanan anti-Rusia di Ukraina,” ungkapnya, dikutip RFI.
Ia menambahkan, perjanjian perdamaian harus berdampak secara komprehensif dan jangka panjang. Putin meminta agar penyelesaian konflik di Ukraina dilakukan hingga ke akarnya.
3. Kanselir Jerman tolak kabar akan berbicara dengan Putin

Pekan lalu, Kanselir Jerman Friedrich Merz menepis kabar terkait rencana dialog secara langsung antara dirinya dengan Putin. Ia pun menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai skeptis dengan langkah Rusia.
“Saya melihat adanya perubahan arah pandangan Trump kepada Moskow. Ia mulai mengkritisi tindakan Rusia di Ukraina dalam beberapa bulan terakhir,” ujarnya, dilansir Euromaidan Press.
Ia mengingatkan bahwa ini adalah bagian dari proses perdamaian di Ukraina. Merz mengungkapkan, Eropa akan tetap bersatu dalam penilaian soal perang di Ukraina.