Rusia Tuduh Ukraina Eksekusi 10 Tahanan Perang

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Rusia menuduh pasukan Ukraina telah mengeksekusi 10 tahanan perang. Tuduhan itu dikeluarkan pada Jumat (18/11/2022) dan Moskow menilainya sebagai kejahatan perang.
Pernyataan dari Moskow tersebut muncul saat sebuah video beredar di media sosial yang menunjukkan prajurit Rusia yang menyerah, tetapi kemudian tetap dibunuh. Ada juga video lainnya yang menununjukkan sekitar selusin prajurit yang dikeliingi oleh noda darah. Diduga mereka adalah tentara Rusia yang tewas.
1. Eksekusi tentara Rusia diduga dilakukan di Luhansk

Dalam laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), baik Rusia atau Ukraina sama-sama melakukan penyiksaan dan perlakuan buruk terhadap tawanan perang. Usai laporan itu dirilis, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Kiev mengesekusi 10 tawanan perang Rusia.
"Tidak ada yang bisa menggambarkan pembunuhan yang disengaja dan metodis terhadap lebih dari 10 tentara Rusia yang ditahan, yang ditembak di kepala, sebagai 'pengecualian yang tragis'," kata Kementerian dikutip The Moscow Times.
Dewan Hak Asasi Manusia Rusia, menjelaskan dugaan eksekusi itu terjadi di desa Makeyevka, di wilayah Luhansk yang berada di Ukraina timur. Pekan ini, tentara Ukraina disebut telah merebut kembali wilayah itu dari pendudukan Rusia.
Saat ini, video yang beredar di media sosial Rusia--yang diduga menunjukkan pembunuhan tawanan perang Rusia oleh Ukraina, belum dapat diverifikasi secara independen untuk menentukan keasliannya.
2. Brigade Serangan Udara ke-80 Ukraina dituduh sebagai pelaku eksekusi
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa eksekusi brutal pasukan Ukraina saat ini bukanlah yang pertama atau satu-satunya kejahatan perang. Mereka menuduh bahwa itu adalah praktik umum di Angkatan Bersenjata Ukraina yang diabaikan secara terang-terangan oleh pendukung sekutu Barat.
Dalam eksekusi terbaru yang dituduh Moskow sebagai kejahatan perang, tentara Rusia dieksekusi oleh Brigade Serangan Udara ke-80 Ukraina.
"The 80th Separate Air Assault Brigade dari formasi bersenjata Ukraina sekarang akan menjadi musuh publik nomor satu bagi prajurit kami setelah apa yang telah mereka lakukan di Makeyevka," kata Andrey Marochko, seorang perwira tentara pemberontak LPR dikutip Tass.
Investigasi Rusia meluncurkan kasus pidana terhadap dugaan penembakan tentara Rusia yang ditangkap Ukraina. Sebuah video disebut memperlihatkan tentara Ukraina menembaki setidaknya 11 tentara Rusia.
3. Ukraina janji akan melakukan investigasi dalam tuduhan sebelumnya

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia berjanji akan meminta pemerintah Ukraina pertanggungjawaban atas setiap tahanan yang disiksa dan dibunuh. Sejauh ini, Kementerian Pertahanan Ukraina tidak menanggapi permintaan komentar.
Dalam beberapa tuduhan sebelumna, di mana Ukraina juga dinilai melakukan penyiksaan terhadap tawanan perang Rusia, melansir The Guardian, Kementerian Luar Negeri Kiev berjanji akan menyelidiki setiap insiden. Meski begitu, sampai saat ini tampaknya tidak ada penyelidikan.
Perang di Ukraina diperkirakan telah menewaskan sekitar 200 ribu tentara dari kedua belah pihak. Perang itu dimulai mengikuti keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menginvasi Ukraina pada 24 Februari dengan menyebutnya operasi militer khusus.
Kedua belah pihak saling tuduh melakukan kejahatan perang dalam pertempuran yang telah berlangsung sekitar sembilan bulan.