Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sambut Kunjungan Putin, Mongolia Tak Menuruti Perintah Penangkapan ICC

Presiden Rusia, Vladimir Putin (twitter.com/President of Russia)
Intinya sih...
  • Mongolia tidak berniat menangkap Putin atas perintah ICC.
  • Pasukan kehormatan menyambut kedatangan Putin di Mongolia.
  • Kunjungan Putin untuk perayaan ulang tahun kemenangan bersama angkatan bersenjata Soviet dan Mongolia atas militeris Jepang di Sungai Khalkhin Gol.

Jakarta, IDN Times – Presiden Rusia, Vladimir Putin, berkunjung ke Mongolia pada Senin (2/9/2024). Diterimanya Putin di ibu kota Ulanbaatar membuat Mongolia tidak mengikuti perintah penangkapan Putin oleh Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) pada Maret 2023.

"Vladimir Putin tiba di Mongolia dalam kunjungan resmi atas undangan Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh, untuk menghadiri perayaan ulang tahun ke-85 kemenangan bersama angkatan bersenjata Soviet dan Mongolia atas militeris Jepang di Sungai Khalkhin Gol," kata Kremlin, dilansir Anadolu Agency.

Kunjungan Putin akan berlangsung selama dua hari. Pada Selasa, beberapa pertemuan bilateral dijadwalkan, termasuk dengan Khurelsukh, serta penandatanganan beberapa dokumen dan meletakkan bunga di monumen Marsekal Uni Soviet, Georgy Zhukov.

1. Mongolia tak menahan Putin sesuai seruan ICC

Mongolia merupakan salah satu anggota dari ICC. Akan tetapi, dalam kunjungan itu, tak ada tanda-tanda penangkapan Putin. Pihak berwenang Mongolia tidak menunjukkan niat untuk menangkap pemimpin Rusia berdasarkan surat perintah ICC. Pemerintah malah menyelenggarakan upacara penyambutan.

”Putin disambut oleh pasukan kehormatan di Bandara Ulaanbaatar di ibu kota,” lapor Anadolu.

Pertemuan Putin dengan Khurelsukh dilakukan untuk membahas prospek pengembangan lebih lanjut hubungan Rusia-Mongolia dalam kemitraan strategis yang komprehensif. Keduanya juga bertukar pandangan tentang isu-isu internasional dan regional terkini.

2. Seruan penangkapan Putin oleh ICC

Sekretariat Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). (icc-cpi.int)

Pada 17 Maret 2023, ICC di Den Haag mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin atas permintaan jaksa Karim Khan. Pengadilan yang berpusat di Den Haag menuduh Putin melakukan deportasi ilegal anak-anak dari Ukraina setelah peluncuran "operasi militer khusus" pada Februari 2022.

Rusia membantah tuduhan tersebut. Ia bersikeras bahwa anak-anak dievakuasi dari zona pertempuran untuk menyelamatkan hidup mereka. Ia juga menyebut, surat perintah tersebut tidak berlaku karena Rusia bukan negara anggota ICC.

3. Konflik Rusia dan Ukraiana masih berlanjut

Pasukan Ukraina. (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Sementara itu, konflik di Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut. Konflik tersebut sudah hampir berlangsung selama tiga tahun sejak Februari 2022.

Dilansir Al Jazeera, pada Selasa dini hari, Rusia berupaya menyerang Kiev dengan drone roket. Setidaknya tiga orang terluka dalam serangan itu dan terjadi kerusakan pada fasilitas publik.

Sementara itu, di wilayah lain, pasukan Ukraina mengatakan mereka menghancurkan 22 dari 35 rudal dan 20 dari 23 drone serang di atas ibu kota, serta wilayah Kharkiv, Dnipro, Poltava, Mykolaiv, dan Zaporizhia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us