Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sebanyak 4 Orang Ditangkap Atas Pembunuhan 2 Orang Turis di Maroko

twitter.com/irishexaminer

Rabat, IDN Times - Sebanyak 4 orang telah ditangkap yang diduga telah membunuh 2 orang turis asal Denmark dan Norwegia di sekitar pegunungan yang ada di Maroko. Para pelaku ini diduga berasal dari kelompok ISIS. Bagaimana awal ceritanya?

1. Beredar sebuah video sebelum pembunuhan oleh para pelaku

twitter.com/allfinancialonl

Dilansir dari Telegraph, 4 orang tersangka yang ditangkap atas pembunuhan 2 turis yang juga merupakan mahasiswi South-Eastern Norway University di Pegunungan Atlas, Maroko, telah membuat sebuah video yang menampilkan janji setia kepada kelompok ISIS. Hal ini sendiri diungkapkan oleh pihak berwenang di Maroko pada hari Kamis, 20 Desember 2018.

Jaksa penuntut umum Maroko mengkonfirmasi keaslian video yang beredar di media sosial di mana 4 orang tersebut mengancam akan melakukan serangan untuk ISIS dan pemimpinnya, Abu Bakr Al Baghdadi. Investigasi menunjukkan bahwa video itu dibuat minggu lalu sebelum kejadian pembunuhan 2 turis yang diketahui bernama Louisa Vesterager Jespersen dari Denmark dan Maren Ueland dari Norwegia. Badan Intelijen Denmark sebelumnya mengatakan pembunuhan ini terkait dengan kelompok ISIS.

Seorang tersangka dari 4 tersangka ini telah ditangkap lebih dulu pada hari Selasa, 18 Desember 2018, lalu sedangkan 3 orang lainnya pada hari Kamis saat berusaha melarikan diri dari Marrakech dengan bus seperti yang diungkapkan jurubicara keamanan nasional Maroko, Boubker Sabik. Sebelumnya, mayat kedua korban telah ditemukan pada hari Senin, 17 Desember 2018, lalu dengan kondisi yang mengenaskan. 

2. Kedua pemimpin negara asal turis ini mengecam tindakan ini dan menyebut sebagai tindakan teroris

twitter.com/larsloekke

Perdana Menteri Denmark, Lars Lokke Rasmussen, mengatakan bahwa pembunuhan yang tak diduga-duga ini diselidiki sebagai serangan teroris. "Apa yang seharusnya menjadi perjalanan liburan berubah menjadi mimpi buruk," ungkap pernyataan Lars Lokke Rasmussen seperti yang dikutip dari Telegraph.

Begitu juga dengan Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, yang mengecam serangan brutal dan tidak berarti terhadap orang-orang yang tidak bersalah dan mengatakan dia memiliki kepecayaan pada pihak berwenang Maroko untuk menemukan pelaku yang bertanggung jawab.

Ibu dari Maren Ueland, Irene, mengatakan keduanya sama-sama berada di perguruan tinggi yang sama dan telah memiliki banyak pengalaman dengan kegiatan di luar ruangan serta telah mempersiapkan dengan baik untuk perjalanan hiking tanpa pemandu lokal di negara tersebut. 

3. Kejadian ini telah mengejutkan Maroko

twitter.com/marksflights

Kejadian pembunuhan terhadap 2 orang turis ini mengejutkan Maroko. Pasalnya, serangan terhadap turis di Maroko sangat jarang terjadi sehingga sering menjadi tempat destinasi wisata populer bagi para turis asing. Jurubicara pemerintah Maroko, Mustapha El Khalfi, mengatakan Maroko mengutuk keras aksi teroris dan kejahatan ini.

"Ini adalah tindakan yang tidak dapat diterima yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan tradisi orang-orang Maroko atau tradisi dari wilayah di mana kejahatan terjadi. Itu adalah tindakan yang dikecam dan dikutuk," ungkap pernyataan Mustapha El Khalfi seperti yang dikutip dari Telegraph.

Seorang pejabat keamanan nasional yang meminta untuk tidak disebutkan namanya ini karena dia tidak berwenang berbicara kepada media untuk mengidentifikasi 3 orang pelaku yang ditangkap pada hari Kamis, 20 Desember 2018. Pelaku-pelaku yang ditangkap pada hari Kamis yakni Abdessamad Ejjoud (lahir tahun 1993), Younes Ouziad (lahir tahun 1991), dan Rashid Aftati (lahir tahun 1986). Menurut laporan, sebanyak 1.000 orang Maroko diyakini telah bergabung dengan kelompok ISIS.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us