Serangan Israel Tewaskan Komandan Hamas yang Juga Staf UNRWA di Gaza

- Militer Israel membunuh komandan Hamas yang juga bekerja di UNRWA, terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023.
- Komandan Hamas itu menjabat di Batalion Bureij sambil bekerja sebagai pengemudi UNRWA sejak Juli 2022.
- Serangan oleh militan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang di Israel.
Jakarta, IDN Times - Militer Israel mengklaim telah membunuh seorang komandan Hamas yang juga bekerja sebagai staf Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza pada Rabu (24/10/2024). Komandan tersebut diidentifikasi sebagai Mohammad Abu Itiwi yang berperan dalam serangan 7 Oktober 2023 lalu.
Dilansir Reuters, UNRWA mengonfirmasi bahwa Itiwi memang merupakan staf mereka. Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan pihaknya telah meminta klarifikasi dan investigasi mendesak kepada pejabat senior PBB terkait keterlibatan staf UNRWA dalam serangan 7 Oktober.
Hubungan UNRWA dengan Israel semakin memburuk sejak awal perang Gaza. Israel telah berulang kali meminta badan PBB tersebut dibubarkan.
1. Peran ganda Itiwi dalam Hamas dan UNRWA
Dilansir The Times of Israel, Itiwi menjabat sebagai komandan pasukan elite Nukhba di Batalion Bureij Hamas sambil bekerja sebagai pengemudi UNRWA sejak Juli 2022. Dalam serangan 7 Oktober, dia memimpin penyerangan terhadap tempat perlindungan dekat Kibbutz Re'im.
Militer Israel menyatakan bahwa Itiwi juga terlibat dalam serangan terhadap pasukan Israel selama perang di Gaza. Namanya tercantum dalam daftar 100 staf UNRWA terduga anggota Hamas yang diserahkan Israel pada Juli lalu.
Direktur Komunikasi UNRWA, Juliette Touma, mengakui nama Itiwi memang ada dalam daftar tersebut.
"Komisaris Jenderal UNRWA segera menanggapi surat itu dengan menyatakan bahwa setiap tuduhan ditanggapi serius. Dia mendesak Israel untuk bekerja sama dengan memberikan informasi lebih lanjut agar dia bisa mengambil tindakan. Hingga saat ini, UNRWA belum menerima tanggapan atas surat itu," jelasnya.
2. Itiwi disebut memimpin serangan di bunker Re'im
Itiwi disebut memimpin serangan terhadap perlindungan di dekat Kibbutz Re'im, tempat para pengunjung festival Nova berlindung. Hampir 30 orang berada di tempat perlindungan tersebut ketika diserang oleh militan Hamas.
Dalam serangan tersebut, para militan melemparkan granat dan menembaki orang-orang di dalam bunker. Akibatnya, 16 orang tewas dan 4 orang diculik, termasuk Hersh Goldberg-Polin yang kemudian dieksekusi beberapa bulan kemudian di Gaza. Hanya 7 orang yang berhasil selamat dari serangan tersebut.
Kejadian ini merupakan salah satu dari serangkaian serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang di Israel.
3. Kontroversi keterlibatan staf UNRWA dengan Hamas
Pada Agustus lalu, PBB mengakui 9 staf UNRWA mungkin terlibat dalam serangan Oktober dan memecat mereka. Selama operasi di Gaza, pasukan Israel juga menemukan pusat data Hamas tepat di bawah markas besar UNRWA di Gaza.
Beberapa negara donor sempat menghentikan bantuan setelah Israel memberikan bukti keterlibatan staf UNRWA. Tak lama, banyak negara donoro memulihkan dukungan mereka karena kebutuhan yang mendesak di Gaza.
UNRWA telah didirikan sejak tahun 1949 dan merupakan satu-satunya badan PBB yang dibentuk khusus untuk pengungsi Palestina. Badan ini menyediakan pendidikan, kesehatan dan bantuan untuk jutaan warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon dan Suriah.