Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Shanghai Masih Lockdown, KJRI Shanghai Pantau WNI

Pengunjung memakai masker berjalan melewati Shanghai Disney Resort, yang akan ditututp selama liburan Tahun Baru Imlek menyusul penularan virus corona baru di Shanghai, Tiongkok, pada 24 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Shanghai, China, dilaporkan meningkat kembali. Sejak Jumat 15 April lalu, diketahui ada 19 ribu kasus tanpa gejala. Sebelumnya, kasus positif sempat mencapai angka 25 ribu.

Lonjakan kasus secara tiba-tiba ini membuat pemerintah setempat melakukan penguncian wilayah atau lockdown sejak akhir Maret 2022 lalu. Namun, saat ini, lockdown akan dilonggarkan secara bertahap.

1. KJRI pantau kondisi WNI

Ilustrasi Shanghai, China (Pexels/Ayala)

Konsul Jenderal RI untuk Shanghai Deny W. Kurnia mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan WNI yang kesulitan mencari bahan makanan sejak Shanghai menetapkan lockdown.

"Kami memiliki jaringan komunikasi lewat aplikaso WeChat dengan WNI. Ada grup yang berisi 330 WNI yang tinggal di Shanghai dan 4 provinsi di sekitarnya," kata Deny dalam wawancara dengan IDN Times, Senin (18/4/2022).

Deny menambahkan, mayoritas WNI yang berada di Shanghai merupakan pebisnis atau karyawan perusahaan. Mereka juga kerap membantu WNI lain yang kesulitan.

Untuk WNI yang berstatus mahasiswa, Deny menambahkan mayoritas dari mereka tinggal di asrama. Jadi, lanjutnya, mereka sudah diurus oleh pihak asrama.

"Tetapi karena sejak awal pandemik, ternyata banyak yang sedang berada di Indonesia. Jadi mungkin sekarang tinggal 10 persen WNI yang berstatus mahasiswa," ucap Deny lagi.

2. KJRI imbau WNI untuk menaati peraturan lockdown

Perawat berjalan di kamar karantina untuk pasien virus korona baru berlokasi di gedung A2 milik Shanghai Public Clinical Center. (ANTARA FOTO/Noel Celis/Pool via REUTERS)

Sesaat setelah lockdown diberlakukan, KJRI Shanghai segera merilis imbauan untuk WNI. Utamanya agar mereka selalu menaati peraturan lockdown tersebut.

"Secara resmi, kami sudah merilis imbauan. Pesan utamanya jaga protokol kesehatan. Kedua, selalu ikuti regulasi pemeringah setempat dan ketiga, memantau setiap informasi," lanjut Deny.

Berdasarkan data dari KJRI, saat ini terdapat 300 WNI tinggal di Shanghai, yang sudah lapor diri. Namun demikian, menurut Deny, diyakini masih banyak WNI yang belum lapor diri hingga sekarang.

3. KJRI urus WNI yang kondisinya kurang memadai

Warga memakai masker pelindung saat berada di dalam kereta bawah tanah di Shanghai, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), China, Selasa (16/6/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Selain itu, KJRI Shanghai juga kini tengah memperhatikan para WNI yang tidak memadai kondisinya. "Ada beberapa yang sedang kami tangani. Masalah utamanya, soal akses ke fasilitas kesehatan," ucap Deny.

Ia menegaskan, KJRI Shanghai tentu memperhatikan semua WNI. Hal tersebut merupakan tugas KJRI untuk melindungi warga Indonesia dan menjadi titik berat perwakilan di luar negeri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us