Houthi Yaman Luncurkan Rudal Serang Israel

Israel mengeklaim berhasil cegat rudal Houthi

Jakarta, IDN Times - Pemberontak Houthi di Yaman mulai menyerang Israel dengan rudal balistik dan drone. Houthi juga memperingatkan akan ada serangan lebih besar, jika Israel terus-terusan menggempur Gaza.

“Ini sebagai balasan karena Israel menyerang Gaza. Drone-drone ini milik Yaman,” kata Perdana Menteri Yaman yang berafiliasi dengan Houthi, Abdelaziz bin Habtour, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (1/11/2023).

Sebaliknya, Israel mengeklaim berhasil mencegat drone milik Yaman yang terbang di atas Laut Merah, dengan sistem pertahanan jarak jauh Arrow.

Baca Juga: 2 Orang Tewas dalam Serangan Drone Houthi, Konflik Yaman Memanas?

1. Siapa itu Houthi?

Houthi Yaman Luncurkan Rudal Serang IsraelKelompok Houthi di Yaman akan dimasukkan dalam daftar teroris oleh AS. Ilustrasi (twitter.com/Arab News)

Houthi atau Hutsi adalah kelompok pemberontak besar yang berasal dari Provinsi Saada, wilayah barat laut Yaman. Mayoritas anggota Houthi adalah penganut ajarah Syiah.

Cengkeraman Houthi di Yaman pun makin membesar saat ini. Pada 2010, sempat terjadi gencatan senjata antara pemerintah Yaman dan Houthi. Namun pada 2011, Houthi kembali bergabung protes masif Arab Springs, yang menolak pemerintahan Presiden Ali Abdullah Saleh.

Negara-negara Arab kerap melabeli Houthi disokong penuh oleh Iran. Arab Saudi, misalnya, menuding Iran menyuplai persenjataan atau pelatihan ke Houthi yang dibantah keras oleh Teheran.

Meski demikian, Iran menyebut Houthi bukan kelompok teroris, melainkan sama dengan Hizbullah Lebanon. Iran menyebut Houthi sebagai gerakan kebangkitan Islam yang sukses.

Baca Juga: Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia, 100 Orang Tewas

2. Israel serang kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara

Houthi Yaman Luncurkan Rudal Serang IsraelGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Pasukan Israel menggempur kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara dan menewaskan setidaknya 50 warga Palestina. Kamp ini menampung keluarga pengungsi sejak 1948, kala Palestina diduduki Israel.

Salah seorang penghuni kamp Jabalia yang berhasil menyelamatkan diri mengatakan sejumlah bom yang dijatuhkan Israel tersebut terdengar seperti gempa bumi. Rumah-rumah di kamp tersebut langsung runtuh seketika.

Juru bicara militer Israel Richard Hecht membenarkan serangan Israel ke kamp pengungsi tersebut.

“Serangan itu menargetkan seorang komandan Hamas yang sangat senior di daerah itu,” kata Hecht.

Baca Juga: Jokowi Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Palestina Pekan Ini

3. Yordania mengutuk serangan Israel ke Jabalia

Houthi Yaman Luncurkan Rudal Serang IsraelGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk keras pembantaian Israel di Jabalia. Yordania juga mengecam eskalasi yang meningkat di Tepi Barat baru-baru ini.

“Aksi Israel tersebut bertentangan dengan semua nilai kemanusiaan dan etika, serta melanggar aturan hukum humaniter internasional,” ucap juru bicara Kemlu Yordania, Sufian Al-Qudah.

Yordania mendesak komunitas internasional memikul tanggung jawabnya dan mencegah Israel melakukan kejahatan yang lebih kejam terhadap warga sipil di Gaza.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya