Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Suriah Angkat Milisi Asing Jadi Pejabat Militer Negaranya

Ilustrasi bendera Suriah. (commons.wikimedia.org/This file is licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported license)
Intinya sih...
  • Pemerintah Suriah menempatkan pejuang asing dalam posisi penting di militer, termasuk warga Uighur, Yordania, dan Turki.
  • Kementerian Pertahanan mengumumkan 49 pengangkatan dalam militer yang mencakup pejuang asing, seperti Abdulaziz Dawood Khudaberdi dari Partai Islam Turkistan (TIP).
  • Pemimpin HTS menyatakan bahwa pejuang asing dapat diberikan kewarganegaraan Suriah sebagai tanda pengakuan atas perjuangan melawan rezim Assad.

Jakarta, IDN Times – Pemerintah Suriah menempatkan pejuang asing ke dalam sejumlah posisi penting di angkatan bersenjatanya. Langkah itu diambil Suriah di tengah upaya pembentukan pasukan militer resminya yang menyatukan berbagai faksi di Suriah.

Beberapa pasukan asing yang direkrut mencakup warga Uighur, Yordania, dan Turki. Mereka diberikan jabatan khusus dalam militer.

“Dari total hampir 50 jabatan militer yang diumumkan oleh Kementerian Pertahanan pada Minggu, setidaknya enam jabatan telah diberikan kepada orang asing,” lapor Jerussalem Post, Selasa (31/12/2024).

Langkah memberikan peran resmi kepada legiun asing menjadi kekhawatiran sendiri bagi warga Suriah dan beberapa kekuatan asing. Sebab, hal ini ditakutkan akan memicu konflik sektarian lebih lanjut.

1. Beberapa pasukan asing diberi pangkat tinggi

Kementerian Pertahanan pada Minggu mengumumkan 49 pengangkatan dalam militer yang mencakup para pemimpin faksi bersenjata utama Suriah. Di antara mereka terdapat beberapa pejuang asing, tiga berpangkat brigadir jenderal dan sedikitnya tiga lainnya berpangkat kolonel.

Uighur China Abdulaziz Dawood Khudaberdi, juga dikenal sebagai Zahid dan komandan pasukan separatis Partai Islam Turkistan (TIP) di Suriah, diangkat menjadi brigadir jenderal.

“Dua pejuang Uighur lainnya, Mawlan Tarsoun Abdussamad dan Abdulsalam Yasin Ahmad, diberi pangkat kolonel,” kata pernyataan TIP.

Semua nama muncul dalam pengumuman Kementerian Pertahanan pada Minggu, meskipun kewarganegaraannya tidak dicantumkan. TIP diperkirakan memiliki ratusan pejuang di Suriah saat ini. Oleh media Israel, Jerusalem Post, kelompok ini diduga ingin mendirikan Negara Islam di wilayah China dan Asia Tengah.

2. Tanda pengakuan atas jasa perjuangan di Suriah

Berbicara pada Minggu, pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Julani, mengatakan Suriah baru tak dijalankan dengan mentalitas kelompok atau milisi.

Ia mengindikasikan bahwa pejuang asing dan keluarga mereka dapat diberikan kewarganegaraan Suriah. Mereka bahkan diizinkan tinggal di negara itu karena kontribusinya dalam perang melawan rezim Bassar Al Assad.

"Ini adalah tanda kecil pengakuan atas pengorbanan para jihadis Islam dalam perjuangan kami untuk kebebasan dari penindasan Assad," kata seorang sumber HTS.

Al-Julani telah membersihkan puluhan pejuang jihad asing sebagai bagian dari kampanye untuk melakukan Suriahisasi dan memoderasi kelompoknya.

3. Penyatuan kekuatan adalah kunci kemenangan bagi Suriah

Kepala militer Suriah yang baru, Ahmad Al Dalati, mengatakan bahwa pelucutan senjata semua faksi pasca tergulingnya rezim Assad adalah hal yang mutlak. Ia melihat bahwa sejak awal memang diperlukan penyatuan dari berbagai faksi bersenjata untuk Suriah yang baru.

”Hal ini penting untuk menghindari hambatan dalam membangun kembali Suriah. Meskipun proses ini sudah berlangsung, perlu waktu agar dampaknya terlihat jelas,” katanya kepada Al Arabiya dalam sebuah wawancara melalui email.

Baginya, kesatuan negara Suriah tidak dapat dinegosiasikan. Tidak ada faksi di luar otoritas negara Suriah baru yang akan diizinkan untuk memiliki senjata. Melucuti senjata membantu mereka menghindari tindakan fatal di masa mendatang.

“Mereka yang menolak pelucutan senjata atau mencoba memisahkan sebagian wilayah Suriah untuk ambisi pribadi akan menghadapi konsekuensi yang berat,” tambahnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us