Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Survei: Pemilih AS Khawatir Kondisi Demokrasi dan Ekonomi

ilustrasi bendera Amerika Serikat. (unsplash.com/Brandon Mowinkel)

Jakarta, IDN Times - Data exit poll NBC News dan ABC News menunjukkan bahwa kondisi demokrasi dan ekonomi menjadi kekhawatiran utama pemilih Amerika Serikat (AS) dalam pemilu 2024.

Hasil survei NBC News menunjukkan, 34 persen pemilih menempatkan demokrasi sebagai isu terpenting. Posisi kedua diikuti oleh isu ekonomi dengan 31 persen suara.

Temuan juga mengungkap ketika sekitar 75 persen pemilih menilai demokrasi AS sedang terancam, sementara hanya 25 persen yang menganggap demokrasi aman.

"Hanya 26 persen yang antusias atau puas dengan arah negara saat ini, sementara 72 persen menyatakan tidak puas atau marah," ungkap laporan ABC News.

Aborsi (14 persen) dan imigrasi (11 persen) menjadi isu penting berikutnya, sementara kebijakan luar negeri hanya mendapat 4 persen suara. Tingkat kepuasan terhadap Presiden Joe Biden juga tercatat hanya 41 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan Donald Trump yang mendapat 50 persen saat kalah pemilu 2020.

1. Kekhawatiran akan kondisi ekonomi AS meningkat

Sebanyak 45 persen pemilih mengaku kondisi keuangan mereka lebih buruk dibandingkan empat tahun lalu. Angka ini merupakan tingkat ketidakpuasan tertinggi dalam pemilihan presiden sejak 2008. Saat itu, 42 persen pemilih merasa kondisi keuangan mereka memburuk akibat krisis keuangan.

Survei juga mengungkap dua per tiga pemilih menilai kondisi ekonomi AS buruk atau sangat buruk. Hanya sepertiga pemilih yang menganggap kondisi ekonomi baik atau sangat baik. Dalam hal kepercayaan menangani ekonomi, Trump unggul dibanding Kamala Harris.

Kemampuan memimpin menjadi kualitas kandidat terpenting bagi pemilih Sekitar 30 persen pemilih menyebutkan hal tersebut sebagai faktor utama dalam menentukan pilihan mereka. Sekitar 25 persen lainnya memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan dan 21 persen fokus ke kemampuan penilaian kandidat.

2. Polarisasi pemilih dalam berbagai isu kunci

Survei menunjukkan perbedaan signifikan antara pemilih pria dan wanita dalam memprioritaskan isu. Melansir dari NBC News, 20 persen perempuan menyebut aborsi sebagai isu terpenting, jauh lebih tinggi dibanding 8 persen pada laki-laki. Secara keseluruhan, 66 persen pemilih mendukung aborsi legal dalam semua atau sebagian besar kasus.

Terkait imigrasi, 39 persen pemilih menginginkan deportasi imigran ilegal, meningkat tajam dari 26 persen pada 2016. Sementara itu, 55 persen pemilih menganggap pandangan Trump terlalu ekstrem, sedangkan 46 persen mengatakan hal sama tentang Harris.

Data exit poll juga mengungkap 36 persen pemilih merasa takut jika Trump terpilih. Sementara, 29 persen justru takut jika Harris yang menang. Angka ini menunjukkan tingginya polarisasi dan ketegangan di antara pendukung kedua kandidat.

3. Pergeseran dukungan di kalangan pemilih minoritas

Survei mencatat perubahan menarik dalam pola dukungan pemilih. Dukungan Trump turun di kalangan pemilih kulit putih namun justru meningkat di kalangan pemilih kulit hitam dan Latin. Menariknya, pemilih pria Latin kini mendukung Trump dengan selisih 10 poin, berbalik total pada 2020 yang mendukung Biden.

Harris masih mempertahankan keunggulan 25 poin di kalangan wanita Latin. Namun, angka ini menurun dari keunggulan Biden yang mencapai 39 poin pada 2020. Meski begitu, 60 persen pemilih masih optimis hari-hari terbaik AS ada di masa depan.

Di Georgia, salah satu negara bagian kunci, 81 persen pemilih menyatakan yakin pemilu negara bagian dilakukan secara adil dan akurat. Keyakinan ini merata di semua partai. Sekitar 94 persen Demokrat, 78 persen independen, dan 72 persen Republik menyatakan kepercayaan mereka pada proses pemilu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us