Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Susul Taiwan, Kini Malaysia yang Tarik Indomie dari Pasaran

ilustrasi mie instan (unsplash.com/Erik Mclean)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan Malaysia memerintahkan penarikan dua jenis mi instan, satu dari lokal dan satunya lagi diimpor dari Indonesia. Keputusan diambil setelah otoritas kesehatan Taiwan mendeteksi adanya zat karsinogenik dalam produk tersebut.

Pada Senin (24/4/2023), Departemen Kesehatan Taipei melaporkan temuan kandungan etilen oksida, yaitu senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia pada sejumlah produk Ah Lai White Curry Noodles dari Malaysia dan mi Indomie: Rasa Ayam Spesial dari Indonesia. 

Dari hasil pengujian, zat berbahaya itu terdeteksi pada mi maupun bumbu dalam produk buatan Malaysia tersebut. Sementara pada produk Indonesia, zat itu hanya terdeteksi pada bumbunya saja, dikutip dari The Star.

1. Produsen mi Malaysia kirim sampel ke lab

Direktur Jenderal Kesehatan, Muhammad Radzi Abu Hassan, telah meminta produsen Ah Lai White Curry Noodles untuk menarik produk mereka dari pasar, meski telah memenuhi standar kesehatan setempat, demi memastikan keamanan pangan.

"Kementerian Kesehatan telah menginstruksikan produsen untuk secara sukarela menarik mi instan yang kedaluwarsa pada 25 Agustus 2023 dari pasar lokal," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (26/4/2023).

Juru bicara Ah Lai White Curry Noodles pada Selasa (25/4/2023) mengaku telah mengirim sampel untuk diuji di laboratorium menyusul temuan tersebut.

"Kami telah mengirim sampel kami ke laboratorium dan sedang menunggu hasilnya," kata juru bicara itu.

Ia mengatakan, menurut mereka mi yang diuji oleh otoritas Taipei itu tidak diproduksi oleh perusahaan.

"Mereka (Departemen Kesehatan Taipei) belum menunjukkan hasilnya kepada kami atau sampel yang mereka gunakan, tapi kami rasa mereka tidak menggunakan mi instan kami," katanya.

2. Produk mi dari Indonesia juga pernah ditarik tahun lalu

Selain itu, Muhammad Radzi juga membenarkan bahwa Indomie: Rasa Ayam Spesial itu diimpor dari Indonesia.

“Kementerian telah mengeluarkan perintah hold, test, and release untuk produk di semua titik masuk ke dalam negeri. Kementerian juga telah menginstruksikan perusahaan untuk secara sukarela menarik kembali produk tersebut dari pasar,” tambahnya.

Secara terpisah, Muhammad Radzi menyatakan kementerian kesehatan telah memantau keamanan pangan pada produk yang dijual di pasar lokal atau impor, menyusul penarikan produk Mi Sedaap tahun lalu.

Ia mengatakan bahwa dari 36 sampel yang diambil dari berbagai produk mi instan di pasar Malaysia, 11 sampel Mi Sedaap ditemukan mengandung etilen oksida. 

“Tindakan yang dilakukan antara lain compounding, penindakan ke pengadilan dan penarikan produk dari pasar,” ujarnya.

3. Bahaya etilen oksida

Menurut informasi di situs Biro Zat Beracun dan Kimia Taiwan di bawah Administrasi Perlindungan Lingkungan Tingkat Kabinet, etilen oksida beracun apabila dikonsumsi atau dihirup.

Bernama juga melaporkan, selain menyebabkan limfoma dan leukemia, etilen oksida dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit dan mata orang-orang yang berinteraksi dengannya. Zat tersebut bahkan dapat menyebabkan cacat lahir dan keturunan, dikutip dari CNA.

4. Tanggapan produsen Indomie

.indomie.co.id

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ICBP) berkomentar mengenai temuan zat karsinogenik atau pemicu kanker pada Indomie Ayam Spesial yang dipasarkan di Taiwan. Indofood menyatakan pihaknya selalu memenuhi persyaratan dan ketentuan negara tujuan sebelum mengimpor produknya.

"Pada prinsipnya kita mengikuti prasyarat dan ketentuan BPOM dan juga standard badan kesehatan negara pengimpor," kata Direktur Indofood Sukses Makmur, Franciscus Welirang, Rabu (26/4/2023).

Namun, pria yang karib disapa Franky tersebut masih belum banyak berbicara mengenai temuan tersebut.

"Saya akan tanya dulu seingat saya dari dulu juga banyak berita Taiwan," ujar dia singkat

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us