Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Taliban Janji Perempuan Afghanistan Boleh Kuliah

Pengungsi anak-anak menunggu penerbangan berikutnya setelah didaftarkan di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Kamis (19/8/2021). Gambar diambil 19 Agustus 2021 (ANTARA FOTO/1stLt. Mark Andries/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS)

Jakarta, IDN Times - Taliban akan mengizinkan perempuan Afghanistan untuk kuliah. Meski demikian, Menteri Pendidikan Tinggi Taliban, Abdul Baqi Haqqani, mengatakan akan ada larangan kelas campuran di bawah aturan mereka.

"Orang-orang Afghanistan akan melanjutkan pendidikan tinggi mereka berdasarkan hukum syariah dengan aman tanpa berada dalam lingkungan campuran pria dan wanita," kata Haqqani seperti dilansir Chanel News Asia, Senin (29/11/2021).

1. Taliban mau bikin kurikulum Islami

Wartawan merekam sekelompok pasukan Taliban sehari setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan, Selasa (31/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Dengan aturan yang memperbolehkan perempuan Afghanistan untuk kuliah, Haqqani mengungkapkan Taliban ingin menciptakan kurikulum yang Islami.

"Yang masuk akal dan sejalan dengan nilai-nilai Islam, nasional dan sejarah kita dan, di sisi lain, mampu bersaing dengan negara lain," ujarnya.

2. Taliban janji hormati hak-hak perempuan

Seorang pengunjuk rasa menyeka air matanya selama demonstrasi solidaritas dengan orang-orang Afghanistan, di London, Inggris, Sabtu (21/8/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls)

Perempuan dapat bekerja, mendapatkan pendidikan di semua tingkatan dan dapat bergaul dengan pria adalah beberapa pertanyaan yang paling mendesak pada masa Taliban di Afghanistan sekarang ini.

Pada pertemuan dengan para tetua atau yang dikenal sebagai loya jirga, pada hari Minggu (28/11/2011), Taliban berjanji menghormati kemajuan yang dicapai dalam hak-hak perempuan. Tetapi hanya menurut interpretasi ketat mereka terhadap hukum Islam.

3. Banyak yang skeptis terhadap janji Taliban tersebut

Ilustrasi kuliah online (IDN Times/Candra Irawan)

Sayangnya banyak yang skeptis terhadap rebranding dan janji-janji Taliban tersebut. Mereka mempertanyakan apakah kelompok itu akan menepati janjinya.

Keraguan tersebut salah satunya datang dari dosen perempuan yang bekerja di Universitas Afghanistan pada pemerintahan sebelumnya.

"Kementerian Pendidikan Yinggi Taliban hanya berkonsultasi dengan guru dan siswa laki-laki untuk melanjutkan fungsi universitas," katanya.

Dia mengatakan itu menunjukkan pencegahan sistematis partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan dan kesenjangan antara komitmen dan tindakan Taliban.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihad Akbar
EditorJihad Akbar
Follow Us