Tampil di Field Museum, Pertunjukan Angklung Pukau Warga Amerika

Jakarta, IDN Times - Tim Muhibah Angklung memukau warga Amerika Serikat (AS) dengan tampil di Field Museum yang berlokasi di Chicago. Museum ini merupakan salah satu museum terbesar dan terbaik di dunia.
Setidaknya, 400 orang memadati Stanley Field Hall, aula utama Field Museum untuk menonton pertunjukan bertajuk “Indonesia Presents: Tim Muhibah Angklung Performance”.
Usai dari Chicago, Tim Muhibah Angklung akan melanjutkan perjalanan ke Burley, Idaho untuk bermain di Magic Valley Folk festival dan ke SpringVille, Utah untuk bermain di World Folkfest.
1. Bekerja sama dengan KJRI Chicago

Kehadiran Tim Muhibah Angklung di Chicago, tak lepas dari kerja sama antara KJRI Chicago dan Field Museum. Tim Muhibah Angklung adalah grup pencinta kesenian Jawa Barat yang sudah memenangkan beberapa penghargaan internasional dan sudah melanglang buana ke Eropa dan Australia.
Sebelum ke Chicago, kelompok kesenian ini sempat tampil di Times Square, New York dan Smithsonian Institute di Washington DC.
Di Chicago, mereka menampilkan medley lagu–lagu dan tarian tradisional seperti Jali–Jali, Yamko Rambe Yamko, Badindin, dan Lalayaran, serta lagu–lagu internasional seperti New York New York, When You Believe, dan Li Biamo Ne’ Lieti Calici dari opera La Traviata.
2. Budaya Indonesia digemari warga Amerika

Konjen RI di Chicago, Meri Binsar Simorangkir, mengatakan, sudah waktunya kebudayaan Indonesia unjuk gigi di Chicago.
“Masuknya penampilan angklung di salah satu museum terbaik di dunia, bahkan diberikan tempat kehormatan di Stanley Field Hall, tempat utama di Field Museum, menunjukkan bahwa budaya Indonesia berkualitas tinggi dan mampu memenangkan hati warga AS,” ujar Meri, dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (19/7/2022).
“Penampilan budaya melalui musik adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menarik perhatian warga asing. Penampilan Tim Muhibah Angklung ini adalah salah satu contoh terbaik bagaimana musik bisa menjembatani dua negara yang sejatinya berlokasi sangat jauh satu sama lain,” lanjutnya.
3. Penonton berkesempatan belajar memainkan angklung

Kurator Field Museum, Liza Niziolek, menyukai ide penampilan konser Tim Muhibah Angklung tersebut.
“Beberapa bulan yang lalu, kami mengadakan pertemuan dengan KJRI Chicago dan kami mendengar tentang kesempatan ini. Kami sangat menyukai ide penampilan konser ini dan langsung menyambut dengan baik,” ujar dia.
Para penonton yang kebanyakan adalah warga AS tampak terpesona selama konser yang berlangsung selama 2x30 menit tersebut.
Tim Muhibah Angklung dengan piawai menunjukkan pesona angklung, mulai dari lagu yang syahdu mendayu, penampilan tarian yang luwes menggoda, sampai tarian penuh semangat yang sukses menghentak penonton.
Pengunjung Field Museum juga diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan para pemain angklung dan mencoba memainkan angklung.