Terancam Rusia, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir AS di Negaranya

Jakarta, IDN Times - Presiden Polandia Andrzej Duda, pada Senin (22/4/2024), menyatakan bahwa negaranya siap menampung senjata nuklir NATO. Ia menyoroti ancaman Rusia yang menempatkan senjata nuklir di negara tetangganya Belarus dan Kaliningrad.
Situasi di perbatasan Polandia-Belarus terus menegang di tengah penempatan senjata nuklir Rusia di Belarus. Beberapa negara anggota NATO paling timur, seperti Polandia, Lithuania, dan Latvia terus memperketat penjagaan di tengah potensi provokasi dengan Belarus dan Rusia.
1. Terdapat perbedaan pandangan antara Tusk dan Duda
Duda menekankan bahwa Rusia terus memiliterisasi Kaliningrad dan Belarus di tengah ketegangan dengan NATO. Ia pun menyatakan kesiapannya meningkatkan dan memperkuat pertahanan sisi paling timur NATO.
"Mengenai pengiriman senjata nuklir ini sudah menjadi topik perbincangan antara Polandia dan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu terakhir. Saya sudah membicarakan ini beberapa kali. Saya harus mengakui bahwa saya menyatakan siap menampungnya," terangnya, dikutip Politico.
Di sisi lain, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengungkapkan keinginannya untuk berbicara dengan Duda soal pernyataannya. Ia menyebut Duda tidak berkonsultasi dengan dirinya sebelum mengucapkan hal tersebut.
"Saya ingin Polandia aman dan tidak dipersenjatai. Namun, saya juga ingin semua inisiatif dipersiapkan dengan baik oleh rakyat sebagai pertanggungjawaban dan agar kami semua yakin bahwa ini adalah yang kita inginkan," ungkapnya.
2. Rusia akan merespons jika AS kirimkan senjata nuklir ke Polandia
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan, Rusia akan mengambil langkah penting dalam merespons segala aksi Barat.
"Apabila adanya tindakan lewat jalur militer, tentu saja, kami akan menganalisis situasi yang ada dan dalam segala kondisi, kami akan mengambil langkah yang dibutuhkan dalam merespons segalanya demi memastikan keamanan negara kami," tuturnya.
Dilansir Tass, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova menyebut, pengiriman senjata nuklir di Polandia dan rencana militernya di Eropa adalah provokasi bagi Rusia.
"Pernyataan Duda dapat dimasukkan sebagai langkah provokatif. Pemerintah Polandia mengungkapkan secara gamblang soal kedekatannya dengan AS dan rencana pengiriman senjata nuklir AS ke Eropa. Ini membuktikan adanya ambisi untuk buruk terhadap Rusia," katanya.
3. Polandia-Lithuania gelar latihan militer gabungan

Pada saat yang sama, Polandia dan Lithuania memulai latihan militer gabungan dalam mempertahankan Suwalki Gap yang terletak di perbatasan kedua negara. Selain diikuti militer kedua negara, personel dari AS dan Portugal juga ikut andil dalam latihan tersebut.
Dilansir Notes from Poland, latihan bertajuk Brave Griffin 24/II ini digelar di Druskininkai, Alytus, dan Varena yang berada di teritori Lithuania. Lebih dari 1.500 pasukan dan 200 kendaraan tempur dikerahkan untuk menguji skenario pertahanan.
"Semua latihan tempur akan digelar secara realistis dan sudut pandang militer di Lithuania akan terlihat besar pada pekan ini. ini bukan hanya sebuah latihan biasa, tapi sebuah rencana uji operasional, komando pengiriman strategis yang biasa kita lakukan selama persiapan konflik bersenjata," ungkap Kepala Militer Lithuania Jenderal Valdemaras Rupsys.