Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tidak Ikut Vaksinasi, CNN AS Pecat 3 Karyawannya

Kantor media berita CNN. (Pixabay.com/paulbr75)

Georgia, IDN Times - Kantor media ternama Amerika Serikat, CNN, telah memecat 3 karyawannya sendiri pada hari Kamis, 5 Agustus 2021, waktu setempat karena tidak mengikuti program vaksinasi. Saat ini, sebagian besar kantor media CNN telah dibuka secara sukarela. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pihak CNN mengatakan kebijakan vaksinasi bersifat wajib

Ilustrasi pemberian vaksin COVID-19. (Pixabay.com/mufidpwt)

Dilansir dari The Guardian, CNN telah memecat 3 karyawannya yang melanggar kebijakan perusahaan dengan masuk kerja tanpa diberikan vaksin COVID-19. Presiden perusahaan CNN, Jeff Zucker, mengatakan kepada anggota staf tentang pemecatan itu dalam sebuah memo yang dikirim pada hari Kamis, 5 Agustus 2021, waktu setempat yang mengingatkan mereka bahwa vaksin bersifat wajib jika mereka melapor ke kantor atau di luar lapangan di mana mereka berhubungan dengan karyawan lain. Menurut Zucker, ia menjelaskan bahwa pihaknya memiliki kebijakan nol toleransi dalam hal ini.

Memo itu diperoleh setelah isinya pertama kali diunggah oleh reporter media CNN, Oliver Darcy, di media sosial serta pihak CNN sendiri tidak memberikan rincian mengenai pemecatan atau di mana karyawan itu berada. Sebagian besar kantor CNN saat ini sudah dibuka secara sukarela dan Zucker mengatakan lebih dari sepertiga anggota staf berita telah kembali. Bukti vaksinasi telah diserahkan kepada sistem kehormatan, tetapi itu kemungkinan berubah dalam beberapa minggu ke depan.

2. Meski sudah divaksin, pihak CNN tetap mewajibkan para karyawannya mengenakan masker

Ilustrasi seseorang menggunakan masker. (Pixabay.com/vperemencom)

Petinggi CNN mengatakan masker masih wajib digunakan di kantor Atlanta, Washington, dan Los Angeles ketika orang tidak makan atau minum atau juga di ruang pribadi tertutup. Bahkan di kantor-kantor di mana penggunaan masker tidak diwajibkan, orang harus melakukan apa yang terasa nyaman bagi mereka tanpa adanya rasa takut akan pembalasan atau penilaian dari rekan kerja. Memo CNN mengatakan rencana kembali ke kantor pada tanggal 7 September 2021 ini di seluruh perusahaan akan ditunda hingga setidaknya hingga awal pertengahan Oktober 2021 ini.

Perusahan media lain telah membuat keputusan serupa karena meningkatnya kasus COVID-19. Industri di seluruh Amerika Serikat bergulat dengan kebijakan tempat kerja untuk mendapatkan vaksin COVID-19, yang telah terbukti sangat efektif dalam mencegah penyakit serius. Di Silicon Valley, Google, Facebook, dan Uber baru-baru ini mengumumkan vaksinasi wajib bagi mereka yang kembali ke kantor, sementara New York City dan California telah mewajibkan semua pegawai pemerintah divaksinasi atau menjalani tes rutin.

3. Menurut Biden, kenaikan kasus COVID-19 di AS saat ini merupakan pandemi bagi orang yang tidak divaksinasi

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Beberapa hari yang lalu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menilai kenaikan kasus COVID-19 di negaranya akhir-akhir ini merupakan pandemi bagi orang yang tidak divaksinasi serta menyebutnya sebagai "tragedi Amerika" dan berbicara langsung dengan 90 juta orang Amerika Serikat yang memenuhi syarat untuk memperoleh vaksin tetapi belum mendapatkannya. Tak sampai di situ, Biden mengatakan bahwa mereka yang menolak untuk memperoleh vaksin COVID-19 akan mengalami ketidaknyamanan selama mereka menolak vaksin yang melindungi mereka serta orang lain dari penyakit dan kematian.

Sampai saat ini, vaksin COVID-9 telah tersedia untuk warga Amerika Serikat berusia 12 tahun ke atas. Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, pada hari Kamis, 5 Agustus 2021, waktu setempat hanya mencapai 57,7 persen dari mereka yang memenuhi syarat yang divaksinasi penuh. Angka tersebut jauh lebih tinggi di antara orang Amerika Serikat tertua, hampir 80 persen orang Amerika Serikat berusia 65 tahun atau lebih sudah divaksinasi lengkap.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Christ Bastian Waruwu
EditorChrist Bastian Waruwu
Follow Us