Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tingkatkan Keamanan, Ekuador Tutup Perbatasan Peru-Kolombia

ilustrasi bendera Ekuador
ilustrasi bendera Ekuador (pixabay.com/David_Peterson)
Intinya sih...
  • Kasus kekerasan dan pembunuhan di Ekuador melonjak
  • Peru akan menghormati keputusan Ekuador
  • Pengadilan Ekuador vonis 11 tentara AU yang terlibat kasus pembunuhan anak kulit hitam
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Ekuador menutup sebagian besar pintu perbatasan Peru dan Kolombia dengan alasan keamanan nasional. Kebijakan ini membuat hanya dua pintu perbatasan yang dibuka untuk akses keluar masuk barang dan orang. 

“Dengan alasan keamanan, hanya dua pintu perbatasan internasional di Rumichaca (Kolombia) dan Huaquillas (Peru) yang dibuka dan menjadi pintu komersial dengan negara tetangga,” ungkapnya, dikutip dari Deutsche Welle, Jumat (26/12/2025).

Beberapa tahun terakhir, Ekuador telah dilanda masalah kekerasan imbas aksi geng kriminal. Sebab, letak Ekuador di pesisir Pasifik sangat strategis untuk rute penyelundupan narkoba. 

1. Kasus kekerasan dan pembunuhan di Ekuador melonjak

ilustrasi penembakan
ilustrasi penembakan (unsplash.com/nampoh)

Pembatasan akses masuk di perbatasan Kolombia dan Peru ini diberlakukan di tengah eskalasi kekerasan dalam beberapa tahun terakhir. Rentetan kekerasan dan pembunuhan ini disebabkan perang antar-geng kriminal untuk memperebutkan akses rute penyelundupan narkoba dari Peru dan Kolombia. 

Dilansir France24, pada paruh pertama 2025, Ekuador mencatatkan kasus pembunuhan tertinggi dalam sejarah yang menembus 4.600 pembunuhan. Catatan ini membuat rerata ada 25,52 kasus pembunuhan setiap harinya dan menjadi yang tertinggi di Amerika Latin. 

Sementara itu, Guayaquil menjadi pusat aktivitas geng kriminal dan penyelundupan narkoba dengan sekitar 1.900 kasus pembunuhan pada Januari-September 2025. Pekan lalu, seorang pemain sepak bola asal Ekuador, Mario Pineida tewas ditembak oleh dua pemotor saat berada di Guayaquil. 

2. Peru akan menghormati keputusan Ekuador

ilustrasi bendera Peru
ilustrasi bendera Peru (unsplash.com/saz26)

Menanggapi penutupan sebagian besar pintu perbatasan, Peru mengatakan sudah berbicara dengan Ekuador. Peru menghormati keputusan Ekuador dan akan menyesuaikan dengan kebijakan baru ini. 

“Kami akan mengatur situasi terkini di perbatasan Ekuador dan memperkuat bersama perlawanan terhadap organisasi kriminal transnasional dan mengontrol masuknya migran ilegal,” terangnya, dikutip dari UPI.

Sebelumnya, Presiden Ekuador, Daniel Noboa sudah berbicara dengan Presiden terpilih Chile, Antonio Kast untuk membahas masalah krisis migrasi. Kast meminta Ekuador membantunya dalam membentuk koridor kemausiaan dalam memulangkan imigran ilegal Venezuela dari Chile. 

3. Pengadilan Ekuador vonis 11 tentara AU yang terlibat kasus pembunuhan anak kulit hitam

ilustrasi bendera Ekuador (pixabay.com/pablofiguetru)
ilustrasi bendera Ekuador (pixabay.com/pablofiguetru)

Pekan ini, Pengadilan Ekuador sudah menetapkan vonis hukuman 34 tahun penjara kepada 11 tentara Angkatan Udara (AU). Personel militer tersebut terbukti terlibat dalam kasus pembunuhan empat anak kulit hitam di Guayaquil pada Desember 2024. 

Sementara itu, lima personel militer lainnya yang bersedia bekerja sama dengan jaksa hanya mendapat hukuman 30 bulan penjara. Sedangkan seorang letnan kolonel dijerat hukuman karena membantu dalam kejahatan ini. 

“Putusan ini mengonfirmasi bahwa negara gagal dalam tugasnya melindungi anak-anak tersebut. Korban telah menjadi objek dari tindakan buruk dan harus mendapatkan penyiksaan mengerikan,” tutur Hakim Jovanny Suarez, dilansir dar EFE

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

KSAD Siapkan 44 Jembatan Bailey di Lokasi Bencana, 12 Sudah Dibangun

29 Des 2025, 20:38 WIBNews