Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Ancam Rusia Lewat Twitter soal Suriah, Ini Balasan Kremlin

ANTARA FOTO/Bozoglu/Pool via REUTERS

Washington, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pemberitaan ketika mengirimkan cuitan yang menyerang Rusia pada Rabu (11/4). Ia mengancam Rusia terkait Suriah dan menyebut relasi Amerika-Rusia lebih buruk dibandingkan saat Perang Dingin.

1. Trump mengingatkan Rusia bahwa rudal Amerika Serikat siap mendarat di Suriah

Default Image IDN

Ketegangan sedang terjadi dalam beberapa hari terakhir setelah Suriah dan Rusia dituding melakukan serangan gas beracun pada akhir pekan lalu. Kemudian, pada awal pekan, sebuah peluru kendali menghancurkan landasan militer Suriah di Homs, di mana belum ada pihak yang bertanggung jawab hingga saat ini.

Pada Rabu pagi, Trump menulis: "Rusia berjanji akan menembak semua rudal yang ditembakkan ke Suriah. Bersiaplah Rusia, sebab rudal-rudal itu akan datang, bagus dan baru dan "pintar"! Kalian tak seharusnya bekerja sama dengan seekor Binatang yang Membunuh dengan Gas yang menghabisi nyawa warganya dan menikmati itu."

2. Trump dikabarkan merespons ucapan Duta Besar Rusia untuk Lebanon

Default Image IDN

Dikutip dari The Guardian, ada perkiraan bahwa alasan yang melatarbelakangi cuitan Trump itu adalah sebuah laporan yang mengutip ucapan Duta Besar Rusia di Lebanon, Alexander Zasypkin. Ia mengeluarkan peringatan bahwa militer Rusia akan mengintersep semua rudal Amerika Serikat yang menyasar Suriah.

Bahkan, Rusia juga siap menembakkan rudal kembali ke asalnya, seperti pesawat atau kapal Amerika Serikat. Sebelumnya, Rusia tidak menembak rudal Tomahawk milik Amerika Serikat. Tapi, panglima tentara Rusia, Valery Gerasimov, mengaku respons negaranya akan berbeda di masa mendatang.

3. Kremlin terlalu enggan menanggapi cuitan Trump

Default Image IDN

Rusia sendiri memilih untuk tidak banyak mengeluarkan pernyataan untuk menanggapi cuitan Trump. Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengatakan, "Kami tak berpartisipasi dalam diplomasi Twitter. Kami mendukung pendekatan-pendekatan serius. Kami terus percaya bahwa penting untuk mengambil langkah-langkah yang tak memperburuk situasi yang sudah rentan."

Trump sendiri menilai bahwa "Relasi kami dengan Rusia lebih buruk sekarang daripada sebelumnya, dan itu termasuk ketika Perang Dingin". Ia mengklaim Rusia membutuhkan Amerika Serikat untuk kepentingan ekonomi, tapi menurutnya Putin justru memilih bersekutu dengan Bashar al-Assad.

Di sisi lain, Amerika Serikat dan Rusia selaku dua anggota Dewan Keamanan (DK) PBB tidak mencapai kesepakatan terkait kemungkinan adanya penyelidikan terhadap penggunaan senjata kimia oleh Suriah, Selasa (10/4).

Kebuntuan ini sudah diprediksi sebelumnya, apalagi Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menuding Amerika Serikat, Perancis, serta Inggris sengaja membuat ketegangan dengan mempraktikkan "kebijakan konfrontasi terhadap Rusia dan Suriah".

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rosa Folia
EditorRosa Folia
Follow Us