Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM India Bersiap Potong Tarif Tambahan Sebelum Temui Trump

Perdana Menteri India Narendra Modi (narendramodi.in)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri India, Narendra Modi, mempersiapkan pemotongan tarif tambahan jelang pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Langkah ini dinilai dapat meningkatkan ekspor AS ke India, serta menghindari potensi perang dagang.

Modi akan melakukan kunjungan ke AS pada 12-13 Februari 2025. Kunjungan ini dilakukan saat Trump berencana mengumumkan tarif timbal balik pada banyak negara.

"Kunjungan awal tersebut diharapkan dapat menghindari situasi seperti perang dagang yang terjadi antara AS dan China," kata pejabat India, dikutip dari Channel News Asia, Senin (10/2/2025).

1. Trump targetkan India

Presiden AS, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)

Trump belum menyebutkan negara mana saja yang akan terkena dampak. Namun, ia sebelumnya pernah menyebut India sebagai 'pelaku perdagangan yang sangat besar'.

Presiden AS itu menekankan India harus membeli lebih banyak peralatan keamanan buatan negaranya. Dengan demikian, kata Trump, kedua negara menuju hubungan perdagangan bilateral yang adil.

2. India pertimbangkan meningkatkan ekspor AS

Ilustrasi bendera India. (pexels.com/Studio Art Smile)

Sementara, India mempertimbangkan pengurangan tarif di berbagai sektor, termasuk peralatan elektronik, medis dan beda, bersama dengan beberapa bahan kimia, untuk meningkatkan ekspor AS. Pengurangan ini dinilai sejalan dengan rencana produksi domestik New Delhi.

Para pejabat mengatakan, konsesi sedang dipertimbangkan untuk barang-barang yang sebagian besar dipasok India dari AS, atau berpotensi dibeli lebih banyak, seperti antena parabola dan bubur kayu. Modi diperkirakan akan membahas tarif dengan Trump minggu depan, dan India terbuka membahas kemungkinan kesepakatan perdagangan mini.

Pembahasan tentang konsesi tarif tersebut menyusul pengurangan tarif impor rata-rata India menjadi 11 persen dari 13 persen pada beberapa barang dalam anggaran tahunan negara tersebut, dan pemotongan pajak pada sepeda kelas atas dan mobil mewah. India juga sedang meninjau biaya tambahan yang dikenakan pada lebih dari 30 barang, termasuk mobil mewah dan sel surya.

3. Pertemuan dibayangi deportasi warga India dari AS

Ilustrasi negara India (pixabay.com)

Pertemuan mendatang antara Modi dan Trump akan difokuskan pada perdagangan, kerja sama pertahanan, dan teknologi. Namun, dibayangi deportasi warga India baru-baru ini dari AS.

Lawatan tersebut akan membantu memberikan arahan politik bagi hubungan antara kedua negara, dan pembicaraan terperinci tentang tarif akan menyusul perjalanan tersebut.

AS adalah mitra dagang terbesar India dan perdagangan dua arah melampaui 118 miliar dolar Amerika pada 2023 hingga 2024. India membukukan surplus 32 miliar dolar Amerika.

Hubungan perdagangan antara kedua negara telah tumbuh dengan mantap selama dekade terakhir. Negeri Paman Sam memandang New Delhi sebagai penyeimbang pengaruh regional China yang semakin besar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us