Trump Tunda Sebagian Tarif Impor Kanada-Meksiko hingga April

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan penundaan tarif 25 persen untuk sebagian impor dari Kanada dan Meksiko hingga April 2025. Keputusan ini diambil pada Kamis (6/3/2025), hanya dua hari setelah kebijakan tarif resmi diberlakukan.
Penundaan berlaku khusus bagi produk yang mematuhi ketentuan Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA). Kebijakan ini mencakup 38 persen impor dari Kanada dan 50 persen impor dari Meksiko.
Trump awalnya hanya mengumumkan penundaan tarif untuk produk Meksiko di media sosial Truth Social, tanpa menyebutkan Kanada.
"Saya lakukan ini sebagai akomodasi dan bentuk penghormatan kepada Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. Hubungan kami telah terjalin sangat baik," tulis Trump di Truth Social.
Keringanan ini dinilai akan menguntungkan petani AS yang merupakan basis pendukung Trump. Sebelumnya, Gedung Putih telah mengumumkan penangguhan serupa selama sebulan bagi produsen mobil di Amerika Utara.
1. Pembicaraan Trump-Sheinbaum hasilkan penundaan tarif
Presiden Sheinbaum melakukan pembicaraan telepon dengan Trump pada Kamis pagi sebagai upaya terakhir menghindari dampak tarif. Keduanya akhirnya sepakat untuk menunda tarif hingga 2 April 2025.
Dilansir NYT, Sheinbaum menunjukkan data keberhasilan kerja sama kedua negara kepada Trump. Data tersebut memperlihatkan penurunan 40 persen penyitaan fentanil oleh Bea Cukai AS di perbatasan.
"Presiden Trump dan saya sepakat bahwa kerja sama kami telah menghasilkan pencapaian luar biasa dalam kerangka penghormatan kedaulatan. Kami akan terus bekerja sama terutama soal migrasi dan keamanan, termasuk mengurangi peredaran ilegal fentanil ke AS serta senjata ke Meksiko," kata Sheinbaum dalam pernyataan di platform X.
Berbeda dengan sikapnya ke Sheinbaum, Trump masih bersitegang dengan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau. Trump menuduh Trudeau menerapkan tarif balasan ke AS untuk mempertahankan posisinya sebagai PM.
2. Dampak penundaan ke pasar dan industri otomotif
Pasar saham AS tetap melemah meski ada kebijakan penundaan tarif. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1 persen atau sekitar 425 poin, S&P 500 turun 1,7 persen, dan Nasdaq anjlok 2,6 persen.
Saham perusahaan otomotif juga terpukul meski mendapat keringanan tarif. Ford melemah 0,4 persen, General Motors turun 2,6 persen, dan Stellantis yang merupakan induk Chrysler serta Jeep turun 1 persen. Saham Tesla bahkan anjlok 5,5 persen.
American Automotive Policy Council (AAPC) sebagai asosiasi industri otomotif AS menyambut baik penundaan.
"Ford, GM, dan Stellantis mengapresiasi Presiden Trump karena mengakui bahwa kendaraan dan suku cadang yang memenuhi persyaratan konten AS serta regional USMCA perlu dibebaskan dari tarif ini," ujar Presiden AAPC Matt Blunt, dilansir ABC.
Melansir Politico, petani AS juga mendapat keuntungan dari penundaan tarif. Mereka terhindar dari tarif balasan serta kenaikan harga pupuk. Harga pupuk sebelumnya sudah melambung akibat perang Ukraina yang membatasi akses bahan dari Rusia serta tambang potas di Rusia dan Ukraina.
3. Prediksi dampak tarif bagi ketiga negara
Meksiko was-was terhadap dampak tarif AS. Tarif berisiko membuat perusahaan AS hengkang dari Meksiko sesuai tujuan Trump memaksa produsen kembali ke AS.
Kepergian perusahaan AS akan menghilangkan puluhan ribu lapangan kerja di Meksiko. Produk Domestik Bruto (PDB) Meksiko diperkirakan bisa mengalami kontraksi lebih dari 2 persen. Sekitar 80 persen ekspor Meksiko menuju AS, membuat kebijakan tarif AS akan sangat mempengaruhi ekonomi negara tersebut.
Tarif juga menjadi tantangan bagi produsen mobil AS karena rantai pasok mereka terkait erat dengan Meksiko dan Kanada. Trump sendiri mengakui akan ada gangguan jangka pendek namun yakin tidak akan membesar.
Trump menyatakan masih akan menerapkan tarif baja dan aluminium asing mulai pekan depan. Ia membantah kemungkinan penundaan tarif untuk kedua produk tersebut.