UEA Tolak Ekstradisi Pengusaha Korup Afrika Selatan

Jakarta, IDN Times - Atul dan Rajesh Gupta adalah dua bersuadara yang dituduh terlibat skandal korupsi besar-besaran di Afrika Selatan (Afsel) era mantan Persiden Jacob Zuma. Mereka berada di tahanan Uni Emirat Arab (UEA) dan Afsel telah menagih ekstradisi.
Namun, pengadilan UEA menolak permintaan ekstradisi itu. Menteri Kehakiman Afsel Ronald Lamola mengaku terkejut dan kecewa atas penolakan. Dia mengatakan UEA telah bertindak non-kooperatif.
1. Afsel kecewa pada UEA

Atul, Rajesh dan Ajay Gupta merupakan pengusaha yang berasal dari India. Mereka dituduh oleh pemerintah Afsel telah berkolusi dengan mantan Presiden Jacob Zuma dalam skandal korupsi besar-besaran.
Atul dan Rajesh melarikan diri ke UEA tak lama setelah pembentukan komisi pada 2018, yang dipimpin oleh Hakim Raymond Zondo untuk menyelidiki korupsi negara.
Afsel telah meminta ekstradisi pada UEA. Tapi pada Kamis (6/4/2023), pengadilan Dubai menolak permintaan itu.
"Kami terkejut dan kecewa mengetahui bahwa sidang ekstradisi diadakan di pengadilan Dubai pada 13 Februari 2023 dan permintaan ekstradisi kami ditolak," kata Menteri Hukum Afsel, Richard Lamola, sebuah pernyataan, dikutip Africa News.
2. Penolakan ekstradisi karena masalah teknis
Gupta bersaudara membangun kerajaan bisnis yang luas di Afsel selama dua dekade usai mereka bermigrasi dari India. Selama Zuma berkuasa pada 2009-2018, dua bersaudara itu didakwa atas kolusi dan korupsi.
Dilansir The Guardian, tahun lalu Afsel dan UEA menandatangani perjanjian ekstradisi. Cape Town kemudian mengajukan Atul dan Rajesh Gupta untuk diekstradisi usai keduanya ditangkap di Dubai pada Juni tahun lalu. Tapi pengajuan itu ditolak.
Lamola mengatakan ekstradisi ditolak karena alasan teknis. Ada masalah dengan dokumen Afsel dan otoritas Cape Town disebut telah diberi pengarahan di setiap langkah teknis itu.
Ajay Gupta belum didakwa dalam kasus tersebut, tetapi telah disebut memiliki masalah hukum atas kasus penggelapan dan korupsi.
3. Kasus yang menyeret Gupta Bersaudara

Gupta bersaudara dituduh telah menggunakan koneksi dengan Zuma untuk memenangkan kontrak, memengaruhi penunjukan kabinet, serta menyedot dana negara.
Dijelaskan Deutsche Welle, tiga bersaudara itu diduga terlibat skema penipuan 1,6 juta dolar AS atau Rp23 miliar terkait studi kelayakan pertanian. Gupta dan Zuma membantah tuduhan tersebut.
Dakwaan penipuan dan korupsi dibatalkan pengadilan Dubai. Alasan yang diberikan, menurut Lamola, tidak dijelaskan dan bertentangan dengan jaminan yang diberikan UEA.
Selain itu, Afsel sendiri menyatakan hanya menerima ringkasan putusan dalam bahasa Arab dan harus bekerja semalaman untuk dapat memahami serta menganalisis dokumen.
"Kami masih berniat melibatkan rekan-rekan kami untuk memastikan bahwa keputusan pengadilan segera diajukan banding," kata Lamola.