UU Baru Lithuania, Bisa Usir Balik Migran ke Belarus

Jakarta, IDN Times - Parlemen Lithuania menyetujui undang-undang pengusiran migran yang masuk secara ilegal di perbatasan pada Selasa (25/4/2023). Pemerintah menyebut bahwa ini merupakan langkah tepat untuk melindungi negara.
Sejak 2021, Lithuania sudah didatangi ribuan migran Timur Tengah yang hendak masuk ke Uni Eropa (UE). Pemerintah menduga Belarus melancarkan serangan hybrid dengan sengaja mengirimkan migran ke wilayahnya untuk masuk ke Lithuania, Latvia, dan Polandia.
1. Mayoritas anggota parlemen setujui amandemen UU

Parlemen Lithuania menyetujui amandemen undang-undang perlindungan dan penjagaan perbatasan yang diinisiasi sejak migran ilegal membanjiri negaranya pada musim panas 2021. Meskipun hukum itu menyulut kontroversi soal pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Dilansir RFE/RL, sebanyak 86 anggota parlemen menyetujui aturan baru ini. Sedangkan 20 lainnya tidak memilih dan 8 sisanya menolak penerapan hukum tersebut.
Sesuai dalam UU tersebut, Badan Penjaga Perbatasan Lithuania (VSAT) diperbolehkan menghentikan migran ilegal dalam radius 5 kilometer. Mereka juga diperbolehkan untuk mengembalikan migran ke Belarus.
2. Satu-satunya cara untuk melindungi negara
Menteri Dalam Negeri Lithuania, Agne Bilotaite, menyebut bahwa amandemen ini merupakan cara yang tepat dan sejalur dengan masalah geopolitik yang dihadapi negara.
"Dalam konteks geopolitik, kami tidak punya alternatif lain. Kami harus melindungi diri kami sendiri dan kami membutuhkan sebuah alat untuk mengatasi masalah tersebut," tutur Bilotaite, dikutip Reuters.
Proposal undang-undang ini mengundang kritik dari sejumlah organisasi penegak hak asasi manusia (HAM). Amnesty International menyebut bahwa Lithuania telah melegalkan aturan yang dikenal luas dengan nama dorongan di perbatasan dan memperbolehkan aksi kekerasan.
Namun, terdapat pengecualian dalam hukum itu mengenai pembebasan kepada pengungsi yang terdampak peperangan, persekusi di negara asalnya, atau berupaya masuk ke Lithuania dengan tujuan kemanusiaan.
3. VSAT sudah gagalkan masuknya lebih dari 20 ribu migran
Sejak Agustus 2021, VSAT sudah menghalangi sebanyak 20.200 migran ilegal yang berupaya masuk ke Lithuania dari Belarus. Jumlah tersebut sudah termasuk percobaan berulang kali dari seorang migran untuk masuk ke negaranya.
Sesuai jadwalnya, amandemen akan resmi diberlakukan mulai 3 Mei. Namun, itu semua masih menunggu persetujuan dan tanda tangan resmi dari Presiden Gitanas Nauseda, dilaporkan Euractiv.
Untuk mencegah masuknya migran ilegal, Lithuania sudah mendirikan tembok sepanjang 550 kilometer dari total 690 kilometer perbatasan Belarus. Sepanjang tahun ini sudah ada 900 migran yang masuk ke Lithuania dan dikembalikan oleh petugas perbatasan.