Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Vladimir Putin Khawatir Aktivitas Militer NATO di Ukraina 

Presiden Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dalam perayaan Hari Angkatan Laut Rusia, pada 26 Juli 2020. twitter.com/PatilSushmit
Presiden Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dalam perayaan Hari Angkatan Laut Rusia, pada 26 Juli 2020. twitter.com/PatilSushmit

Jakarta, IDN Times - Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin menyuarakan kekhawatirannya akan pergerakan militer NATO di Ukraina dan sepanjang perbatasan barat Rusia.

Pernyataan itu disampaikan Putin, Selasa (30/11) ketika tengah menghadiri forum investasi secara daring di Kota Moskow.

Melansir PBS, Putin menjelaskan bahwa ekspansi NATO ke wilayah timur mengancam kepentingan keamanan nasional Rusia. Ia berharap NATO bisa mengerti situasi sekarang sehingga kedua pihak dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. 

1. Ukraina menjadi "benang merah" Kremlin untuk NATO

Prajurit Ukraina yang berada di garis depan sedang memantau garis pertahanan Pasukan Separatis. twitter.com/GlasnostGone
Prajurit Ukraina yang berada di garis depan sedang memantau garis pertahanan Pasukan Separatis. twitter.com/GlasnostGone

Presiden Vladimir Putin kembali menegaskan Ukraina sebagai "benang merah" tanpa pengecualian. Dikutip dari PBS, hal itu didasari ancaman keamanan di mana Putin menganggap Ukraina dapat digunakan NATO sebagai basis rudal jika dibiarkan.

"Munculnya ancaman semacam itu merupakan 'benang merah' bagi kami (Rusia)," ujar Presiden Vladimir Putin.

Menurutnya rudal-rudal tersebut dapat mencapai pusat komando militer Rusia dalam waktu lima menit. Oleh sebab itulah mengapa Putin tidak ingin melihat pasukan NATO bergerak dengan bebas di Ukraina atau hingga mencaplok Kiev sebagai anggota baru NATO.

2. Rusia sebut NATO kirim persenjataan berat ke perbatasan

Latihan Perang NATO di Negara Baltik. twitter.com/ACIRAtlanta
Latihan Perang NATO di Negara Baltik. twitter.com/ACIRAtlanta

Konflik bersenjata antara Rusia dan NATO atas Ukraina semakin lama terlihat sulit dihindari. Bahkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh adanya pengiriman persenjataan berat NATO ke perbatasan barat Rusia dalam beberapa minggu terakhir, seperti yang dilansir dari Reuters.

Di sisi lain, Lavrov juga kembali mengingatkan Ukraina agar menjauhi penggunaan pesawat nirawak atau drone dalam operasi tempurnya di Ukraina Timur.

"Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa Kiev akan memulai aktivitas militer (di Ukraina Timur)," ucap Menlu Rusia Sergey Lavrov. 

Ia menilai aksi tersebut adalah ancaman serius bagi keamanan Rusia, dan Moskow siap merespon apabila diperlukan.

3. Putin pastikan akan membalas seluruh bentuk provokasi terhadap Rusia

Ilustrasi Misil Hipersonik Zircon milik Federasi Rusia. twitter.com/VinodDX9
Ilustrasi Misil Hipersonik Zircon milik Federasi Rusia. twitter.com/VinodDX9

Presiden Putin terlihat sangat serius menanggapi aktivitas dan pergerakan militer NATO di sepanjang perbatasannya, secara khusus Ukraina.

Dilaporkan PBS, situasi ini menurutnya adalah alasan utama mengapa dalam beberapa tahun terakhir Rusia mengembangkan senjata strategis seperti rudal hipersonik Zircon. Senjata tersebut ditujukan sebagai aset pertahanan guna menjawab provokasi yang dilayangkan setiap pihak yang berani memprovokasi Kremlin.

"Kita perlu mengembangkan sesuatu yang serupa untuk melawan mereka yang mengancam kita. Dan kita bisa melakukannya bahkan sekarang," jelas Vladimir Putin.

Rudal Zircon saat ini sudah memasuki fase penyelesaian uji coba. Di mana dalam waktu dekat Rusia akan menjadi negara pertama dan satu-satunya di dunia yang secara resmi menggunakan rudal dengan kecepatan hipersonik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us