Warga Korsel Demo Minta Presiden Yoon Suk Yeol Mundur

- Presiden Korsel Yoon Suk Yeol menetapkan status darurat militer pada Selasa malam
- Alasan status darurat adalah melumpuhkan pemerintahan dan ancaman komunis Korut
- Partai oposisi bersatu untuk ajukan mosi pemakzulan ke Majelis Nasional
Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol menghadapi kemarahan dan pertentangan dari berbagai pihak usai menetapkan status darurat militer pada Selasa malam. Sekitar 6 jam setelah itu, Yoon akhirnya mencabut status tersebut atas desakan parlemen.
Alasan utama diberlakukan status darurat ini karena menurutnya para partai oposisi telah melumpuhkan pemerintahan dan untuk melindungi Korsel dari ancaman komunis Korea Utara (Korut). Namun ia tak menjelaskan lebih lanjut seperti apa ancaman Korut tersebut.
Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (4/12/2024), pagi hari ini waktu setempat, ribuan warga turun ke jalan untuk menuntut pengunduran dirinya.
1. Yoon bisa dimakzulkan
Sementara itu, para partai oposisi bersatu untuk mengajukan mosi guna memakzulkan Yoon. Mosi ini diajukan ke Majelis Nasional pada hari ini.
Partai Demokrat yang merupakan oposisi utama serta lima partai oposisi kecil lainnya mengajukan mosi tersebut sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Mosi pemakzulan ini diteken oleh 191 anggota parlemen oposisi tanpa dukungan dari anggota parlemen partai yang berkuasa.
2. Status darurat militer dicabut
Yoon Suk Yeol mengumumkan dicabutnya status darurat militer pada Rabu pagi. Hal ini dilakukan usai Majelis Nasional melakukan pemungutan suara agar darurat militer diakhiri.
Kabinet Yoon menyetujui usulan untuk menghentikan status darurat militer tersebut pada 04.30 pagi waktu setempat, enam jam setelah Yoon menetapkan status darurat tersebut.
"Majelis Nasional menuntut pencabutan darurat militer sehingga pasukan yang dikerahkan untuk urusan darurat militer, ditarik. Darurat militer segera dicabut dengan menerima permintaan Majelis Nasional melalui rapat Dewan Negara. Namun karena kuorum belum terpenuhi karena masih pagi, darurat militer segera dicabut setelah tercapai (kuorum),” ucap Yoon.
3. Ibu kota Seoul sempat mencekam tadi malam

Suasana ibu kota Seoul dilaporkan sempat mencekam usai Yoon Suk Yeol menetapkan status darurat militer. Gedung Majelis Nasional digeruduk warga. Akibatnya, gerbang gedung seketika langsung ditutup usai pengumuman tersebut.
Helikopter juga terlihat mondar-mandir di atap gedung-gedung di Seoul, terlihat dalam rekaman yang tersiar di media sosial.
DPR Korsel pun langsung menggelar rapat dan sepakat bahwa darurat militer harus dibatalkan. Setidaknya 190 suara setuju terkait pembatalan ini. Tak lama kemudian, pasukan keamanan dan militer ditarik sepenuhnya dari gedung Majelis Nasional.
Sebelumnya, pasukan militer sempat memecahkan jendela untuk masuk ke lantai utama gedung parlemen. Pasukan ditempatkan di pintu masuk utama, tempat mereka menghalangi warga sipil yang ingin masuk.