Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warga Palestina Disemprot Merica di Lokasi Bantuan GHF

ilustrasi warga Palestina di Gaza (pixabay.com/hosnysalah)
ilustrasi warga Palestina di Gaza (pixabay.com/hosnysalah)

Jakarta, IDN Times - Pasukan Israel menyemprotkan merica ke arah warga Palestina yang kelaparan di salah satu titik distribusi bantuan milik Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) di Gaza.

Sebuah video berdurasi 20 detik memperlihatkan tiga tentara menggunakan seprotan merica untuk membubarkan kerumunan di Shakoush, kota Rafah, Gaza selatan. Warga, termasuk anak-anak, tampak berlarian ke segala arah, dengan beberapa menutup mulut dengan pakaian mereka. Video itu direkam pada 10 Juli, namun baru beredar di media sosial pada Sabtu (19/7/2025).

1. Sekitar 73 pencari bantuan ditembak pada Minggu

Dilansir dari Al Jazeera, serangan militer Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 84 warga Palestina pada Minggu (20/7/2025). Sebanyak 73 di antaranya adalah para pencari bantuan.

Mohammed Abu Salmiya, direktur Rumah Sakit Al-Shifa, mengatakan bahwa warga ditembaki saat berusaha mencari bantuan di wilayah barat laut Kota Gaza.

"Telah terjadi banyak kematian dan luka-luka di antara mereka yang mencari bantuan, dan ambulans serta kendaraan sipil terus berdatangan, membawa korban luka dan jenazah dari wilayah barat laut Gaza," kata Abu Salmiya kepada CNN.

Dalam pernyataannya, militer Israel mengklaim bahwa pasukannya melepaskan tembakan peringatan setelah mendeteksi adanya ribuan warga Gaza yang berkumpul di wilayah utara. Pihaknya berjanji akan menyelidiki insiden tersebut.

2. Warga Gaza ambil risiko terbunuh demi mendapatkan makanan

Kementerian Kesehatan Palestina, pada Sabtu, melaporkan bahwa sedikitnya 891 pencari bantuan terbunuh sejak GHF mulai beroperasi di Gaza pada akhir Mei. Sementara itu, laporan PBB pada 15 Juli mencatat sedikitnya 674 orang tewas di sekitar lokasi distribusi bantuan GHF.

“Para orang tua pergi ke lokasi distribusi GHF dengan risiko terbunuh, atau membiarkan anak-anak mereka kelaparan. Tidak ada pilihan lain di pasar. Semua sangat mahal," kata Hind Khoudary dari Al Jazeera.

Pada Minggu, Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Kota Gaza menyatakan bahwa Razan Abu Zaher, seorang anak berusia 4 tahun, meninggal akibat komplikasi dari kekurangan gizi dan kelaparan. Sehari sebelumnya, direktur Rumah Sakit al-Shifa juga melaporkan bahwa dua warga Palestina meninggal karena kelaparan, termasuk seorang bayi berusia 35 hari.

3. Militer Israel keluarkan perintah evakuasi bagi warga di kota Deir Al Balah

Sementara itu, warga di kota Deir Al Balah, Gaza tengah, terpaksa mengungsi pada Minggu setelah militer Israel menjatuhkan selebaran yang memerintahkan mereka untuk meninggalkan wilayah tersebut dan pergi ke selatan.

“Pagi tadi kami sedang duduk, lalu tiba-tiba kami menerima pesan dan peringatan untuk segera mengungsi. Tapi ke mana kami harus pergi? Tidak ada tempat untuk mengungsi, kami tidak tahu harus ke mana," kata seorang warga bernama Mohammad Al Najiri.

Sebagian besar penduduk Gaza, yang berjumlah lebih dari 2 juta jiwa, telah mengungsi setidaknya satu kali selama perang terbaru Israel-Hamas. Pada Minggu, Paus Leo XIV menyerukan agar kekejaman perang segera diakhiri, begitu juga dengan penggunaan kekuatan secara membabi buta.

Israel melancarkan perang di Gaza sebagai respons atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan 251 lainnya disandera. Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 58.895 warga Palestina di wilayah tersebut, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us