Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yordania Tegaskan Israel Bukan Pemilik Kedaulatan Al-Aqsa

Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi. (law4palestine.org)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Yordania, Ayman Safadi, menegaskan bahwa Israel tidak memiliki kedaulatan atas wilayah Masjid Al-Aqsa. Ia mengatakan bahwa tanah yang diduduki itu adalah tanah masyarakat Palestina.

"Tidak ada kedaulatan Israel atas tempat-tempat suci, Al-Quds adalah tanah Palestina yang diduduki, dan Israel sebagai kekuatan pendudukan tidak memiliki kedaulatan atas Masjid Al-Aqsa," kata Safadi dalam sebuah wawancara baru-baru ini, dilansir Al Mayadeen, Selasa (10/5/2022).

Ia menekankan bahwa status quo di wilayah itu juga tidak boleh diabaikan. Untuk diketahui, pemegang status quo di Al-Aqsa adalah Yordania dan itu sudah disepakati Israel dalam perjanjian damai 1991.

1. Tindakan Israel dapat merusak upaya damai

Pasukan Israel Defence Force atau IDF. (Twitter.com/Naftali Bennett)

Pernyataan Safadi berkaitan dengan meningkatnya ketegangan di Al-Aqsa sejak Ramadan lalu. Ia juga telah mengecam langkah Israel dan mengumumkan pemanggilan kuasa usaha Israel ke Amman.

Tindakan sewenang-wenang Israel di lapangan dianggap dapat merusak solusi dua negara dalam meraih perdamaian. Menurut Safadi, untuk mewujudkan perdamaian kedua negara itu, dibutuhkan solusi politik yang nyata.

Safadi juga menggarisbawahi setiap upaya untuk mencoba mengubah status historis dan hukum kesucian wilayah itu sama saja bermain dengan api, karena akan mendorong wilayah tersebut menjadi lebih tegang dan krisis.

2. Yordania berupaya redakan ketegangan kedua negara

Raja Abdullah dari Yordania (Twitter.com/KingAbdullahII)

Sejak April, Raja Yordania, Abdullah II, telah mengupayakan untuk memastikan bahwa pendudukan Israel tidak mengambil langkah provokatif yang dapat meningkatkan ketegangan kedua negara.

Ia mengadakan pembicaraan dengan berbagai pihak, seperti Palestina dan Israel serta Amerika Serikat (AS), untuk sama-sama membantu kedamaian di wilayah Al Aqsa, terutama karena saat itu momennya berada di bulan Ramadan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, kala itu mengatakan bahwa Menteri Antony Blinken telah menekankan pentingnya penegakan status quo di Al-Aqsa. Ia juga menghargai peran khusus Yordania sebagai penjaga tempat suci muslim di Yerusalem tersebut.

Sebanyak 76 anggota parlemen Yordania pada April menyerukan pemutusan hubungan dengan Israel dan menangguhkan semua perjanjian bilateral antara Amman dan Tel Aviv, sebagai dampak meningkatnya ketegangan di Palestina.

3. Ketegangan berakhir berkat upaya Yordania

Kawasan masjid Al-Aqsa (pixabay.com/reijotelaranta)

Dilansir The National, ketegangan yang sempat terjadi menjelang masuknya bulan Ramadan berakhir pada akhir bulan tersebut. Yordania memiliki andil karena mendorong dialog damai dengan Israel untuk memulihkan status tempat suci di bawah perwaliannya.

Berkat itu pula, warga muslim di Palestina dapat melaksanakan salat Idul Fitri secara khusyuk di Al-Aqsa pada 2 Mei lalu. Sekitar 200 ribu Muslim hadir dalam perayaan tersebut, dikutip dari Times of Israel.

Sebelumnya, warga Palestina kerap bentrok dengan aparat Israel terutama menjelang Idul Fitri. Pada awal Ramadan, ratusan orang mengalami luka-luka dan ditahan akibat bentrokan tersebut. Kepolisian Israel melontarkan gas air mata dan memukul para warga yang menolak kehadiran Israel di situs tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us