Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

YouTube Pulihkan Akun Donald Trump, Video Perdana Diunggah

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpidato di hadapan sejumlah walikota AS di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, pada 24 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

Jakarta, IDN Times - YouTube milik Alphabet Inc's pada Jumat memulihkan akun mantan Presiden AS Donald Trump. Akun tersebut sebelumnya dibekukan selama dua tahun akibat kerusuhan yang dilakukan para pengikutnya di Kongres AS pada 6 Januari 2021.

"Kami dengan hati-hati telah mengevaluasi risiko lanjutan dari kekerasan di dunia nyata sembari menjadi penyeimbang bagi para pemilih untuk mendengar secara setara dari kandidat nasional utama menjelang pemilihan umum," kata YouTube di Twitter.

Kembalinya Trump ke YouTube dan Facebook terjadi tepat ketika kantor Kejaksaan Distrik Manhattan sedang mempertimbangkan tuntutan pidana kepadanya. Trump terlibat kasus pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno selama kampanye Trump pada pemilu 2016.

Trump juga menghadapi gugatan penipuan sipil senilai 250 juta dolar AS (sekitar Rp3,84 triliun) yang diajukan oleh pengadilan negara bagian New York. Tuntutan tersebut menuduh Trump telah memanipulasi lebih dari 200 nilai aset dan kekayaan bersih Trump demi mengurangi beban pinjaman dan asuransi.

1. Donald Trump unggah video di YouTube dan post di Facebook pada Jumat

Meta Platforms Inc telah lebih dulu memulihkan akun Facebook dan Instagram Trump awal tahun ini. Sementara akun Twitter-nya dipulihkan pada November 2022 oleh pemilik baru perusahaan media sosial itu, Elon Musk. Namun sejak saat itu, Trump belum mengunggah apa pun di Twitter, menurut catatan Reuters dilansir ANTARA.

Sebaliknya, Trump telah kembali mengirim unggahan di YouTube dan Facebook pada Jumat (17/3/2023). Dia membagikan sebuah video salah satu pidato kemenangannya pada pemilu sebelumnya.

"Maaf membuat kalian menunggu. Urusan yang rumit," kata Trump dalam video tersebut, yang diberi judul "Saya kembali!"

2. Trump ada di medsos dinilai masih berisiko seperti dulu

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One saat ia kembali dari New Hampshire ke Washington, Amerika Serikat, Jumat (28/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

YouTube memblokir Trump pada 2021 karena melanggar kebijakan media sosial tersebut. Trump dinilai menghasut kekerasan setelah para pendukungnya menyerbu Gedung Capitol AS, saat Kongres mulai mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden AS 2020.

Para penentang kembalinya Trump menilai bahwa mantan presiden AS itu masih memiliki risiko yang sama, yang membuat berbagai platform media sosial menangguhkan semua akun miliknya. Hal itu terbukti dari pesan Trump yang diunggah di Truth Social, platform yang didirikannya sendiri.

Lebih dari 350 postingan Truth Social-nya akan melanggar aturan Facebook, kata kelompok advokasi liberal Accountable Tech dalam laporan Desember. Itu termasuk postingan yang memperkuat teori konspirasi QAnon dan mendorong klaim palsu penipuan pemilu, dilansir Channel News Asia.

3. Medsos jadi andalan utama Trump untuk maju di 2024

Presiden AS ke-45, Donald Trump, berpidato di tengah kunjungan kenegaraannya ke India pada Februari 2020. (Facebook.com/The Trump White House Archived)

Media sosial telah menjadi kendaraan utama untuk menjangkau pemilih dan penggalangan dana. Itu semua dapat memberikan dorongan bagi Trump, yang akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024.

Trump memiliki lebih dari 2,6 juta pelanggan di YouTube, dan 34 juta pengikut lainnya di Facebook dan 23 juta di Instagram.

Trump mendirikan platform media sosialnya sendiri yang disebut Truth Social pada akhir 2021. Dengan jumlah pengikut hampir lima, akun tersebut dia andalkan untuk berkomunikasi dengan para pendukung selama pelarangannya dari Twitter dan Meta.di mana dia memiliki hampir lima juta pengikut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us