Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yunani Umumkan Transformasi Strategi Pertahanan Baru

ilustrasi bendera Yunani (pexels.com/@blue)
Intinya sih...
  • Yunani transformasi strategi pertahanan baru untuk memodernisasi militer dan industri pertahanan.
  • Yunani meningkatkan anggaran pertahanan hingga 3 persen, mengikuti jejak negara NATO lainnya.
  • Mitsotakis rencanakan investasi 25 miliar euro untuk pembelian persenjataan hingga 2036, termasuk drone dan peralatan tempur siber.

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengumumkan transformasi strategi pertahanan baru pada Rabu (2/4/2025). Langkah ini berfungsi memodernisasi militer dan partisipasi aktif industri pertahanan dalam persenjataan nasional. 

Imbas perang di Ukraina, negara-negara Eropa terus mengupayakan peningkatan anggaran pertahanan dengan memenuhi ambas batas minimal NATO. Mereka juga berniat meningkatkan kapabilitas militernya dalam mencegah ancaman Rusia. 

Keputusan ini membuat Yunani menjadi salah satu negara Eropa yang sudah meningkatkan anggaran pertahanan hingga 3 persen. Negara Mediterania itu mengikuti jejak negara anggota NATO lainnya, seperti Polandia, Latvia, dan Estonia. 

1. Yunani investasikan sebesar Rp452 triliun untuk pertahanan

Mitsotakis mengungkapkan rencana pembangunan industri pertahanan Yunani selama 12 tahun ke depan. Ia pun mengumumkan investasi sebesar 25 miliar euro (Rp452 triliun) dalam industri pertahanan Yunani. 

"Pembelian persenjataan militer Yunani akan dilanjutkan hingga 2036 dan kami akan berfokus pada pembelian drone dan peralatan tempur siber, munisi, kendaraan tanpa awal, dan satelit komunikasi, beserta senjata anti-misil, anti-pesawat, dan anti-drone," tuturnya, dikutip Politico

Ia pun mengkritisi pendekatan Eropa dalam 1 dekade terakhir yang naif akan kondisi geopolitik kawasan saat ini. Ia menyebut, Eropa telah salah dalam memahami konteks geopolitik. 

Ia menambahkan bahwa Eropa saat ini kesulitan untuk melawan berbagai tantangan yang disebabkan oleh Rusia serta membantu Ukraina dan penarikan kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump. 

2. Pertahanan Yunani penting bagi pertahanan Eropa

Profesor Hukum Internasional dari Universitas Athena, Maria Gavouneli mengatakan bahwa Yunani sebenarnya memiliki peran penting dalam pertahanan Eropa. Ia menyebut, Yunani berada di area terluar Eropa. 

"Dalam sejarahnya, Yunani berperan penting dalam pertahanan Eropa. Maka, organisasi ulang dibutuhkan usai krisis ekonomi di Yunani yang menyebabkan pembekuan alokasi anggaran dan berimbas pada kurangnya kapabilitas serta modernisasi militer," terangnya, dilansir RFI

Sebelumnya, Yunani sudah bekerja sama dengan Prancis untuk membeli 24 pesawat jet Rafale dan kapal frigat intervensi serta kapal tipe Belharra yang nilainya mencapai 5,5 miliar euro (Rp99,4 triliun).Tak hanya itu, Yunani juga sudah menyetujui pemnbelian 20 pesawat jet F-35 dari AS. 

Pada November, Menteri Pertahanan Yunani, Nikos Dendias mengungkapkan bahwa Yunani akan membeli empat jenis drone dan merombak militernya dengan menggabungkan sejumlah unit tentara. 

3. Yunani berniat membeli sistem pertahanan Barak dari Israel

Pada hari yang sama, Mitsotakis mengungkapkan ketertarikannya untuk membeli sistem pertahanan udara BARAK dari Israel. Senjata itu berfungsi menggantikan S-300 buatan Uni Soviet yang sudah dimakan usia. 

"Yunani adalah salah satu negara yang sudah memiliki sistem pertahanan Patriot dari AS. Jika kami ingin membeli sistem Patriot, maka dibutuhkan 4-5 tahun lagi untuk mendapatkannya. Sementara, membeli sistem BARAK dari Israel akan lebih cepat didapat," ungkapnya, dilansir Ekathimerini.

Sistem pertahanan udara BARAK dibuat oleh Industri Penerbangan Israel. Beberapa sistem persenjataan tersebut sudah didapatkan Yunani menyusul pembelian dari perusahaan pertahanan Yunani, Intracom Defense pada 2023. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us