Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jerman Meminta Maaf atas Kejahatan Nazi di Yunani 

bendera Jerman (unsplash.com/Maheshkumar Painam)

Jakarta, IDN Times - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, pada Kamis (31/10/2024), menyampaikan permintaan maaf atas kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Nazi di Yunani. Hal itu disampaikan saat ia mengunjungi sebuah desa yang dihancurkan oleh pasukan tersebut pada Perang Dunia II.

Desa Kandanos, yang terletak di pulau Kreta, dihancurkan pada 3 Juni 1941 sebagai balasan atas perlawanan warga Yunani, yang mengakibatkan kematian 25 tentara dan pasukan parasut Jerman. Peristiwa ini terjadi beberapa hari setelah Nazi menguasai pulau tersebut. Kandanos merupakan salah satu dari sekitar 120 desa yang dihancurkan akibat perlawanan terhadap pendudukan Nazi di negara tersebut.

"Saya meminta maaf kepada Anda, para penyintas dan keturunan, atas kejahatan berat yang dilakukan oleh Jerman di sini," kata Steinmeier, dikutip dari DW.

Ia menjadi kepala negara Jerman pertama yang mengunjungi desa Kandanos.

1. Steinmeier juga meminta maaf atas kelambanan Jerman

Presiden Jerman itu menggambarkan desa tersebut sebagai tempat yang memalukan bagi Jerman. Ia mengatakan, sulit baginya untuk mengunjungi tempat itu dan berbicara mengingat sejarah kelam yang dilakukan oleh Jerman.

“Brutalitas, kekejaman, dan ketidakmanusiawian para penjajah Jerman, itu membuat saya terhenyak, terutama hari ini. Namun, Anda menawarkan kami tangan perdamaian, dan untuk itu saya berterima kasih kepada Anda," ungkapnya.

Steinmeier juga meminta maaf karena Jerman telah mengulur waktu selama beberapa dekade dalam hal menghukum kejahatan-kejahatan tersebut, dan bahwa pemerintah pascaperang tetap diam terkait masalah itu.

2. Steinmeier bertemu dengan para penyintas perang

Dalam kunjungannya ke Kandanos, Steinmeier juga disambut oleh para penyintas dari pembantaian Nazi. Salah satu di antaranya adalah Despina Fiotaki, seorang perempuan berusia 97 tahun, yang mengenakan pakaian hitam sebagai tanda berkabung.

“Jerman membakar kami, mereka menghancurkan kami,” ungkapnya, mengingat masa-masa kelam pendudukan Nazi.

Pendudukan Nazi di Yunani, yang berlangsung pada 1941-1944, merupakan salah satu pendudukan paling berdarah di Eropa. Periode ini ditandai oleh kelaparan yang meluas dan pembantaian terhadap komunitas Yahudi di Yunani, yang menyebabkan sekitar 90 persen dari mereka terbunuh.

Nazi juga memaksa Yunani untuk memberikan pinjaman kepada mereka melalui bank sentral, namun pinjaman tersebut tidak pernah dikembalikan.

3. Jerman didesak ganti rugi atas kejahatan Nazi di Yunani

Kunjungan Steinmeier pada Kamis juga ditandai dengan seruan keras agar Berlin membayar ganti rugi atas kejahatan Nazi terhadap Yunani.

Persoalan ini dibahas oleh Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, dalam pertemuannya dengan Steinmeier di Athena pada Rabu (30/10/2024).

“Seperti yang Anda ketahui, bagi Yunani isu-isu ini sangat relevan dan kami berharap bahwa pada suatu saat kami akan dapat menyelesaikannya,” ujarnya, dikutip dari Associated Press.

Sementara itu, Steinmeier menyatakan bahwa Berlin menganggap masalah tersebut sudah selesai berdasarkan hukum internasional. Ia menambahkan, Jerman tetap berkomitmen pada tanggung jawab historis mereka atas pendudukan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us