Zelenskyy Sebut Militer Ukraina Terbesar di Eropa

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Minggu (5/1/2025), mengatakan bahwa militer Ukraina menjadi yang terbesar di Eropa. Ia pun mengklaim, tentara Ukraina berubah menjadi sangat kuat di tengah invasi Rusia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ukraina terus memperkuat militernya untuk melawan tentara Rusia. Kiev juga sudah memperkenalkan beberapa senjata jarak jauh baru yang diklaim efektif dan mampu menyasar target di dalam teritori Rusia.
1. Ukraina punya 980 ribu personel militer

Dalam wawancaranya dalam acara Lex Fridman, Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina memiliki 980 ribu personel militer. Ia menyebut peperangan membuat militer Ukraina jadi yang terbesar di Eropa.
"Tentara Ukraina menjadi yang terbesar di Eropa. Tempat kedua setelah kami adalah Prancis yang memiliki personel militer empat kali lebih kecil dibandingkan militer kami. Saya pikir Prancis memiliki sekitar 200 ribu tentara dan kami sebesar 980 ribu orang," tuturnya, dikutip The Kyiv Independent.
Zelenskyy mengaku tidak perlu khawatir mengenai risiko perluasan konflik di Eropa. Ia menyebut, tujuan utama Ukraina adalah menghentikan agresi militer Rusia agar tidak memicu perang berskala global.
Ia mengungkapkan bahwa Eropa tidak menginginkan adanya peperangan. Ia pun meyakinkan bahwa Ukraina juga tidak ingin perang semakin besar.
2. Sebut Putin sebenarnya tidak sayang dengan rakyat Rusia

Pada saat yang sama, Zelenskyy menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sebenarnya tidak sayang dengan rakyat Rusia. Ia mengklaim, Putin membiarkan anak-anak muda diterjunkan ke medan perang untuk mati.
"Dia tidak sayang dan peduli kepada rakyatnya sendiri. Dia hanya sayang pada orang-orang terdekatnya. Apa sebenarnya negaranya? Dia bahkan menanggap bahwa Ukraina adalah negaranya," terangnya.
Ia menambahkan, perang skala besar Rusia di Ukraina telah membuat sekitar 780 ribu tentara Rusia tewas dan terluka. Ia mengatakan, tidak semua tentara Rusia dapat berbicara bahasa Rusia dan mereka semua hanya menjadi budak.
Zelenskyy mengatakan, Putin telah mengirim anak-anak berusia 18 tahun di medan perang untuk mati.
3. Minta Eropa lebih banyak bersuara untuk menyudahi perang di Ukraina

Presiden Ukraina itu meminta agar Eropa ikut membantu merumuskan perjanjian perdamaian dengan Rusia. Ia ingin tidak hanya Amerika Serikat (AS) yang bersuara untuk menyudahi perang yang hampir berlangsung selama 3 tahun.
"Kami adalah bagian dari Eropa, tidak hanya secara geografis dan geopolitik, tapi juga kami akan menjadi bagian dari Uni Eropa. Bagi kami, ini sangat penting bahwa Eropa memiliki sebuah suara sendiri," ungkapnya, dilansir TVP World.
Zelenskyy mengungkapkan bahwa Rusia akan terus berupaya memicu konflik dan menghancurkan Eropa. Ia menyebut, kondisi keamanan di Eropa akan semakin buruk jika AS memutuskan keluar dari NATO.