Zelenskyy Tuding Rusia Berniat Kudeta di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia akan mendorong kudeta di negaranya. Ia menyebut bahwa kabar tersebut didapat dari Badan Intelijen Ukraina yang mengungkap potensi kudeta yang dinamai Maidan 3.
Pada 21 November 2023, Ukraina akan merayakan 10 tahun peristiwa Euromaidan yang akhirnya dapat melengserkan mantan presiden pro-Rusia, Viktor Yanukovich. Insiden itu pula yang mengawali aneksasi Krimea dan munculnya separatis pro-Rusia di Donetsk dan Luhansk.
1. Rusia berniat melengserkan Zelenskyy
Zelenskyy mengatakan bahwa Moskow sedang merencanakan upaya perpecahan pandangan di lingkup masyarakat Ukraina. Ia menekankan bahwa Rusia berniat menciptakan kekacauan di dalam negeri untuk melengserkannya.
"Intelijen kami mendapatkan informasi dan juga dari rekananan kami bahwa Rusia tengah merencanakan sebuah kudeta di Ukraina. Rencana kudeta tersebut dinamai dengan Maidan 3. Namun, Maidan adalah kudeta untuk mereka, sehingga operasi ini dapat dipahami," tuturnya pada Jumat (17/11/2023), dikutip Ukrinform.
"Saya menolak negosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pemerintah Ukraina tidak akan beralih pandangan demi kepentingan apapun, termasuk upaya dalam membekukan sebuah konflik," sambungnya.
Ia menambahkan bahwa Rusia sudah menginvestasikan banyak uang untuk meluncurkan operasi disinformasi yang bertujuan memecah belah kesatuan dari warga Ukraina dan penduduk di seluruh dunia.
2. Rusia akan menyebar propaganda dan informasi menyimpang
Intelijen Ukraina menyebut bahwa Rusia akan menggelar operasi besar-besaran dalam menyebarkan propaganda pada November-Desember 2023. Operasi tersebut dipimpin oleh Kepala Administrasi Kepresidenan, Serhii Kiriyenko dan tokoh Novorossia, Vladislav Surkov.
Dilaporkan TVP World, operasi tersebut bertujuan menggerakkan instabilitas politik dan menyulut protes besar-besaran imbas sentimen, serta memperluas pengaruh Rusia di Ukraina. Disinformasi ini juga meliputi penyebaran kepanikan, ketakutan, dan pembuatan kabar konflik palsu.
Rusia diketahui berniat untuk mengeksploitasi isu-isu yang membuat warga Ukraina khawatir, termasuk keletihan akibat perang berkepanjangan, korupsi di pemerintahan, dan ketidakefektivan dari organisasi internasional di negaranya.
Pada saat yang sama, Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov mempercayai bahwa Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) akan meluncurkan proyek politik pro-Rusia di Ukraina.
3. Presiden Dewan Eropa akan hadiri peringatan Euromaidan
Presiden Dewan Eropa, Charles Michel akan bertolak ke Kiev, Ukraina pekan depan untuk menghadiri peringatan Euromaidan yang ke-10 yang ditandai dengan protes besar-besaran akibat penarikan Yanukovich dari kesepakatan untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE).
Dilansir Politico, Michel juga datang sebelum penyelenggaraan KTT Dewan Eropa pada pertengahan Desember di Brussels. Pertemuan itu akan membahas masalah rekomendasi Komisi Eropa untuk membuka aksesi formal negosiasi dengan Ukraina.
Pekan lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sudah berkunjung ke Kiev sebagai bentuk dukungan penuh keanggotaan Ukraina dalam Uni Eropa.