5 Fakta Unik dan Menarik Cacing Harimau, Sering Dijadikan Umpan

- Cacing harimau merupakan vermicomposter yang mampu menghasilkan tanah kaya nutrisi
- Cacing harimau digunakan untuk mengurai air kotor di toilet dan sebagai umpan populer di kalangan pemancing
- Cacing harimau memiliki tubuh fleksibel, berukuran 3-13 cm, habitat di Amerika, Eropa, Selandia Baru, Australia, Asia, dan Afrika
- Cacing harimau merupakan vermicomposter yang mampu menghasilkan tanah kaya nutrisi
- Cacing harimau digunakan untuk mengurai air kotor di toilet dan sebagai umpan populer di kalangan pemancing
- Cacing harimau memiliki tubuh fleksibel, berukuran 3-13 cm, habitat di Amerika, Eropa, Selandia Baru, Australia, Asia, dan Afrika
Biasanya, cacing menjadi hewan yang tidak terlalu diperhatikan oleh kebanyakan orang. Sebaliknya, justru cacing kerap dihindari karena dianggap kotor, menjijikan, dan menggelikan. Tapi jangan salah, ternyata cacing juga memiliki banyak keunikan, lho. Spesifiknya, salah satu spesies cacing yang paling unik adalah Eisenia fetida atau cacing harimau.
Seperti namanya, hewan tak bertulang tersebut memiliki corak garis layaknya harimau. Walau tak memiliki kaki, mata, dan gerakannya lambat, ternyata cacing harimu berperan penting bagi keseimbangan ekosistem. Tak hanya itu, bahkan cacing harimau juga bermanfaat bagi beberapa orang. Nah, jika kamu penasaran dengan fakta-fakta tersebut maka kamu harus menyimak artikel ini dengan seksama!
1. Merupakan pengurai yang penting bagi ekosistem

Secara umum, cacing harimau merupakan vermicomposter, yaitu spesies yang mampu menguraikan bahan-bahan organik. Nah, karena hal tersebut, hewan ini mampu menghasilkan vermicompos, yaitu tanah atau material yang kaya akan zat bernutrisi. Jadi, jika cacing harimau ada di kebun atau sawah, maka tanah di kebun atau sawah tersebut sudah dipastikan memiliki kualitas yang tinggi.
Selain menjalankan perannya secara alami di alam liar, para ahli juga mulai mengembangkan teknik vermicomposting dari hewan ini. Pertama, ia mulai digunakan untuk mengurai air kotor di toilet. Tak cuma itu, laman US AID juga menjelaskan kalau cacing harimau mulai di uji coba sebagai pengurai toilet. Nah, hal tersebut mulai dites di Myanmar, Uganda, dan India.
2. Sering digunakan pemancing sebagai umpan

Dilansir Uncle Jim's Worm Farm dan Angling Times, cacing harimau merupakan salah satu cacing yang populer sebagai umpan. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat cacing ini cukup besar, populasinya melimpah, dan mudah ditemukan. Tak cuma itu, cacing ini juga disukai oleh berbagai jenis ikan. Jadi, jika menggunakan cacing harimau sebagai umpan maka bisa dipastikan kalau para pemancing bisa mendapat strike berkali-kali. Mau itu ikan kecil, sedang, ikan predator, sampai ikan berukuran besar semuanya bisa ditangkap dengan menggunakan cacing harimau.
3. Mampu mengeluarkan bau tak sedap saat merasa terancam

Artikel di jurnal Developmental & Comparative Immunology menjelaskan kalau cacing harimau mampu mengeluarkan bau tak sedang saat merasa terancam. Spesifiknya, sel bernama coelomocytes di cacing ini bisa mengeluarkan protein bernama lysenin yang beracun dan bisa mempengaruhi sel lain. Tapi tenang, protein tersebut tidak berbahaya bagi manusia dan hanya berefek pada organisme berukuran kecil. Jika dipegang oleh manusia, bau tak sedap tersebut hanya akan menempel di tangan dan bisa dibersihkan dengan bantuan air atau sabun.
4. Tubuhnya memanjang, lunak, dan punya corak garis

Seperti cacing dan invertebrata lain, cacing harimau memiliki tubuh yang lunak dan fleksibel. Karena hal tersebut, ia bisa dengan mudah masuk ke dalam tanah dan menyelinap di sela-sela yang sempit. Tak cuma itu, tubuhnya juga terdiri dari banyak segmen yang terlihat cukup jelas dari bagian depan sampai belakang tubuh.
Dilansir Dimensions.com, panjang cacing harimau ada di kisaran 3 sampai 13 centimeter. Diamaternya sendiri tak terlalu besar, yaitu berkisar antara 3 sampai 5 milimeter. Soal warna, ia tak berbeda dari cacing tanah dengan tubuh yang diselimuti warna cokelat, pink, atau kemerahan. Seperti namanya, cacing ini memiliki corak garis berwarna putih, cokelat, krem, hitam, atau abu-abu di seluruh tubuh.
5. Hidup di dalam tanah dan jarang naik ke permukaan

Secara umum, cacing harimau bisa ditemukan di beberapa daerah, yaitu benua Amerika, Eropa, Selandia Baru, Australia, dan sebagian Asia serta Afrika. Dilansir NatureSpot, cacing harimau punya habitat yang serupa dengan cacing lain, yaitu sekitar dedaunan busuk dan di bawah kayu yang sudah mati. Tak hanya itu, ia juga kerap ditemukan di dalam tanah, entah tanah yang basah atau tanah subur di area kebun, hutan, dan taman.
Tentunya, ia sangat jarang naik ke permukaan dan lebih memilih untuk mengubur diri di dalam tanah atau bersembunyi di area sempit. Lebih lanjut, hal tersebut dilakukan untuk melindungi diri dari predator dan agar badannya tidak tersengat panas matahari. Terakhir, usia cacing harimau ada di angka satu hingga lima tahun.
Walau memiliki kata harimau di namanya, ternyata cacing harimau sama sekali tidak agresif dan berbahaya. Sebaliknya, ia pemalu dan tak suka naik ke permukaan tanah. Namun, hewan ini memiliki banyak manfaat bagi alam dan manusia. Oleh karena itu, kamu harus menjaga eksistensi cacing harimau. Jika ia musnah, tanah akan menjadi kering, tanaman tak akan tumbuh sempurna, dan akhirnya ekosistem bisa rusak.