4 Hewan yang Memiliki Sistem Sosial Mirip Kehidupan Manusia

- Simpanse memiliki struktur hierarki yang mirip dengan manusia, dengan jantan dominan dan aliansi antar individu.
- Gajah memiliki ikatan keluarga yang erat, dipimpin oleh betina tertua, dan menunjukkan empati tinggi terhadap sesamanya.
- Serigala hidup dalam kelompok dengan kerjasama yang mirip masyarakat manusia, bergantung pada kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Dunia hewan selalu menarik untuk dipelajari karena memang ada berbagai perilaku mereka yang hampir menyerupai cara hidup dari manusia. Salah satu aspek yang paling menonjol adalah bagaimana beberapa hewan tersebut berusaha membangun sistem sosial yang cukup kompleks dan teratur.
Hewan-hewan sebetulnya bukan hanya hidup secara berkelompok, namun memiliki pembagian peran, aturan, hingga kerjasama yang menyerupai pola interaksi seperti manusia. Berikut ini merupakan beberapa hewan yang terkena memiliki sistem sosial mirip kehidupan manusia, sehingga bisa bertahan hidup lebih baik dan menjaga keseimbangan dari kelompoknya.
1. Simpanse dengan struktur hierarki

Simpanse dikenal sebagai primata yang memiliki kehidupan sosial yang paling dekat dengan sistem manusia, sebab mereka hidup dalam kelompok besar yang memiliki struktur hirarki cukup jelas. Eetiap kelompok biasanya akan dipimpin oleh seekor jantan yang dominan, serta kerap menentukan arah dan juga menertibkan kelompoknya.
Simpanse sering menunjukkan aliansi antar individu yang kerap dijadikan cara untuk memperkuat posisi sosialnya. Hal ini seolah menunjukkan bahwa mereka menggunakan strategi sosial yang mirip dengan diplomasi dan politik pada manusia.
2. Gajah dengan ikatan keluarga yang erat

Gajah merupakan hewan dengan ikatan keluarga yang sangat kuat, terutama karena memang kelompoknya kerap dipimpin oleh seekor betina tertua yang disebut sebagai matriak. Sosok pemimpin ini memiliki peran dalam memandu kawanan untuk menemukan air, makan, hingga jalur migrasi yang dirasa aman untuk dilewati.
Bukan hanya kepemimpinan, namun gajah juga dikenal memiliki empati yang tinggi, seperti merawat anggota yang sakit atau menolong bayi gajah yang terjebak. Perilaku ini sebenarnya mirip dengan cara manusia dalam menjaga keluarga dan berusaha menunjukkan solidaritas sosial antar sesamanya.
3. Serigala dengan kerjasama dalam kelompok

Serigala hidup dalam kelompok yang kerap disebut sebagai kawanan, yaitu setiap anggota memiliki peran penting yang cukup jelas. Ada pemimpin yang disebut sebagai alfa, namun keberlangsungan kelompok bergantung pada kerjasama dari seluruh anggota dalam berburu dan juga menjaga wilayahnyam
Serigala kerap berburu secara berkoordinasi, berbagi makanan, hingga melindungi serigala yang lebih lemah. Sistem kerjasama ini seolah menyerupai masyarakat manusia yang saling bergantung pada kolaborasi untuk bisa mencapai tujuan bersama dalam kelompoknya.
4. Semut dengan sistem koloni yang teratur

Semut memiliki sistem sosial yang paling kompleks di antara hewan-hewan kecil karena memang mereka terbiasa hidup dalam koloni besar dengan pembagian tugas yang cukup ketat. Setiap semut memiliki peran yang spesifik, mulai dari ratu yang bertugas bereproduksi hingga prajurit dan pekerja yang memiliki tugas untuk menjaga, serta mengurus koloni di dalamnya.
Kedisiplinan dan keteraturan yang dimiliki semut membuat koloni hewan tersebut mampu bertahan hidup, meski harus menghadapi ancaman atau kesulitanm pola sosial ini juga menggambarkan Bagaimana cara manusia saling membagi peran untuk menciptakan adanya ketertiban dalam masyarakat umum.
Sistem sosial pada hewan seolah menunjukkan bahwa mereka memiliki cara hidup yang tidak kalah kompleks jika dibandingkan manusia. Melalui pemahaman ini, maka kamu bisa belajar bahwa empati, kerjasama, dan keteraturan bukan hanya ciri khas dari manusia, namun juga diterapkan oleh hewan-hewan lainnya. Hewan di atas mengajarkan bahwa hidup berkelompok dengan peran yang jelas merupakan kunci untuk bertahan hidup dengan baik!