Transformasi Digital, 'Pijakan' Penting Menuju UMKM Naik Kelas

UMKM harus mampu adaptif dan inovatif

Jakarta, IDN Times - Tak bisa terelakkan bila UMKM merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Bahkan di masa krisis maupun pandemik, UMKM punya peran strategis dalam menjadi penggerak perekonomian bangsa.

Namun seiring perkembangan zaman dan teknologi, UMKM tidak bisa monoton dalam menghadapi perubahan tersebut. Mereka dituntut untuk bisa adaptif dan inovatif untuk tetap bisa bersaing dan mempertahankan bisnisnya.

Seperti era digital saat ini, membangun bisnis tidak lepas dari peranan internet, digital marketing melalui media sosial, hingga membuka toko virtual di marketplace.

Presiden Joko "Jokowi" Widodo pun telah menyampaikan arahan terkait percepatan transformasi digital UMKM Indonesia. Target pemerintah mengharuskan 30 juta UMKM telah memiliki peran dan ruang dalam ekosistem digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Digitalisasi UMKM, Salah Satu Jantung Presidensi G20 Indonesia

1. Akselerasi digitalisasi perlu dilakukan agar semakin banyak UMKM yang naik kelas

Transformasi Digital, 'Pijakan' Penting Menuju UMKM Naik Kelasilustrasi digitalisasi (pexels/pixabay)

Akselerasi digitalasisasi perlu dilakukan guna mendorong UMKM naik kelas. Hal ini penting agar UMKM tidak hanya sekadar berdagang online, tetapi juga mampu menjangkau pasar yang lebih luas dengan nilai transaksi yang meningkat pesat.

Guna mendukung hal tersebut, Wismilak Foundation kembali menggelar Diplomat Success Challenge (DSC). Program kompetisi dan ekosistem kewirausahaan DSC telah memasukin tahun ke-13 pada 2022 ini.

Sebagai salah satu ekosistem wirausaha terbesar di Indonesia, Diplomat Success Challenge juga kerap menjadi advokat bagi percepatan transformasi digital UMKM dan startup tanah air.

“Diplomat Success Challenge sebagai sebuah ekosistem wirausaha terus catch-up dan kami menyoroti kebutuhan transformasi digital bagi bisnis, terutama bagi UMKM dan startup, sebagai hal yang cukup penting. Sejak dimulainya masa roadshow Diplomat Success Challenge 2022 (DSC 2022), kami tidak henti mengedukasi hal tersebut kepada calon peserta," kata Program Initiator DSC, Edric Chandra.

Baca Juga: Menteri Teten: Bank Harus Bidik UMKM Potensial untuk Naik Kelas 

2. Transformasi digital merupakan pijakan penting bagi UMKM

Transformasi Digital, 'Pijakan' Penting Menuju UMKM Naik KelasIlustrasi Belanja E-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Transformasi digital menjadi pijakan penting bagi pelaku usaha, khususnya UMKM. Apalagi, potensi ekonomi digital di Indonesia sangat besar. Hal itu tercermin dari pesatnya pertumbuhan transaksi e-commerce di dalam negeri.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp108,54 triliun pada kuartal I 2022 atau naik 23 persen secara year on year (yoy).

Nilai transaksi e-commerce bahkan diproyeksikan akan mengalami peningkatan menjadi 137,5 miliar AS pada 2025.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarti mengatakan realisasi perdagangan digital Indonesia berhasil mencapai lebih dari Rp401 triliun sepanjang tahun lalu. Tak ayal jika kemudian perdagangan digital memegang peranan penting dalam kebangkitan ekonomi selama pandemik COVID-19 yang terjadi sejak awal 2020 silam.

"Pada 2021 perdagangan digital mencapai Rp401 triliun seiring dengan meningkatnya preferensi belanja secara online atau daring serta didukung oleh sistem pembayaran digital," kata Airlangga.

Bersamaan dengan hal itu, nilai transaksi uang elektronik mengalami pertumbuhan sebesar 32,25 persen. Kemudian, nilai transaksi QRIS juga meroket 245 persen dan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82 persen.

Dengan melihat statistik tersebut, transformasi digital jelas menjadi langkah penting yang perlu dilakukan UMKM agar bisa naik kelas dan mampu bertahan.

3. Bertransformasi bersama DSC 2022

Transformasi Digital, 'Pijakan' Penting Menuju UMKM Naik KelasIlustrasi pelaku UMKM/IDN Times

Sumber daya dan kapabilitas kerap menjadi tantangan terbesar bagi UMKM untuk melakukan transformasi digital. Padahal, sudah banyak kemudahan dan teknologi yang tersedia dengan biaya terjangkau, bahkan gratis. Memanfaatkan media sosial atau marketplace merupakan salah satu kemudahan yang didapat.

Perkembangan teknologi saat ini juga semakin memanjakan pengguna dengan user experience yang kian mudah, sehingga tidak ada alasan untuk tidak bertransformasi secara digital sesegera mungkin.

Pendampingan bisnis yang cermat serta berada di jaringan wirausaha yang tepat juga akan membantu UMKM dan startup lebih cepat bertransformasi secara digital. 

Oleh karena itu, melalui Diplomat Success Challenge 2022 (DSC 2022), Wismilak Foundation menawarkan pendampingan dengan business coach dan jaringan wirausaha Diplomat Entrepreneur Network (DEN) yang siap menjadi rumah bagi ide-ide bisnis potensial yang juga siap bertransformasi.

Selain itu, ada juga modal usaha dengan total senilai Rp2 miliar yang siap dihibahkan bagi ide-ide bisnis terbaik di DSC 2022.

Wujudkan visi bisnismu #BikinGebrakan dengan cara mendaftarkan ide bisnismu di situs diplomatsukses.com.

Transformasi Digital, 'Pijakan' Penting Menuju UMKM Naik KelasDSC 2022, program dan ekosistem kewirausahaan yang diselenggarakan Wismilak Foundation untuk mencari para wirausahawan dan calon wirausahawan (tangkapan layar/diplomatsukses.com)

Ide bisnis peserta harus dirangkum dan disajikan dalam sebuah Proposal Bisnis dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

  • Format dokumen dalam bentuk ‘template’, telah disediakan oleh panitia, dan dapat diakses melalui situs https://www.diplomatsukses.com.
  • Indentitas (ID) dan foto diri peserta, yang dibutuhkan dalam Proposal Bisnis, harus berupa file dengan format JPG, dan masing-masing maksimal 1 MB.
  • Setiap akun hanya bisa mengikutsertakan satu (1) Proposal Bisnis.
  • Proposal Bisnis menjadi milik panitia, namun Hak Cipta dan ide bisnis tetap milik peserta.
  • Pengisian Proposal Bisnis dilakukan secara ‘online’.

 

Baca Juga: Riset Mekari: UMKM Pengguna Ragam Solusi Digital Tumbuh 1,5 Kali

4. APINDO dukung UMKM perluas akses pasar

Transformasi Digital, 'Pijakan' Penting Menuju UMKM Naik KelasKetua Bidang UMKM/IKM DPN Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) sekaligus Direktur Utama PT Wismilak Inti Makmur Tbk, Ronald Walla. (Dok. Wismilak Diplomat)

Ketua Bidang UMKM/IKM DPN Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) sekaligus Direktur Utama PT Wismilak Inti Makmur Tbk, Ronald Walla, mengatakan bahwa APINDO mendorong pelaku UMKM-IKM untuk terus memperluas akses pasar Indonesia ke seluruh dunia. Menurutnya UMKM perlu lebih cepat tanggap dalam mengakses dan menciptakan pangsa pasarnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang lebih besar. 

Ronald juga mendukung para calon wirausahawan muda melalui Diplomat Success Challenge (DSC), yaitu program dan ekosistem kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Wismilak Foundation untuk mencari para wirausahawan dan calon wirausahawan agar mampu membawa perekonomian Indonesia bangkit lebih kuat.

Para wirausahawan yang diinkubasi melalui program DSC diharapkan mampu mengimplementasikan ide bisnisnya sehingga menjadi solusi bagi masyarakat, serta dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan mendorong roda perekonomian Indonesia. 

“Seperti halnya nilai-nilai UMKM Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) yaitu mau maju dan berkontribusi, integritas tinggi, dan bersama meraih sukses, maka melalui program DSC diharapkan kami dapat mengambil peran dan berkontribusi memperkuat ekosistem wirausaha nasional,” ujar Ronald.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya